26.2 C
Manokwari
Jumat, Mei 9, 2025
26.2 C
Manokwari
More

    Kejari Manokwari Lelang 29 Jenis Barang Rampasan, Terjual Rp3,2 Miliar

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Kejaksaan Negeri (Kejari) Manokwari telah menjual 29 jenis barang rampasan negara melalui pelelangan sejak Januari hingga Juli 2021. Dari lelang itu, Kejaksaan mendapat uang sebanyak Rp3,205 miliar.

    “Dari pelelangan itu telah diperoleh uang sejumlah Rp3.205.769.569,” kata Hardiansyah, Kepala Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan (Kasi PB3R) Kejari Manokwari, kepada Linkpapua.com, Selasa (7/9/2021).

    Hardiansyah menerangkan, lelang telah dilaksanakan oleh KPKNL Sorong sejak 17 Januari hingga 27 April 2021. Puluhan jenis barang yang laku dijual dalam pelelangan itu, di antaranya sepeda motor, mineral emas, kendaraan roda enam, beberapa kendaraan mewah roda empat, dan butiran emas serta BBM jenis solar dan premium.

    Baca juga:  Advokat Senior Dukung Rekrutmen 250 Jaksa Afirmasi di Papua Barat

    “Itu rekap data per Juli 2021. Hasil lelang bersih seluruhnya sudah disetorkan ke kas negara melalui bendahara Kejari Manokwari,” ujar Hardiansyah. “Sementara ini ada juga benda sitaan yang akan kita lelang, perkaranya Amrin Yusuf, itu masih dalam proses,” katanya lagi.

    Terpisah, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat, Witono menyebut, masih banyak barang hasil rampasan negara pada tataran Kejari di Papua Barat yang mengendap. Bahkan, barang bukti yang ditaksir bernilai ratusan miliar rupiah itu ada yang telah bekekuatan hukum tetap (inkrah) sejak 2015 silam.

    Baca juga:  Setelah Bonepay, akan Ada Tersangka Baru, Tapi Masih Jauh dari Tuntas

    “Masih banyak barang bukti yang putusannya sudah inkrah, bahkan ada dari 2015, tetapi barangnya belum juga dilelang. Jajaran Kejari harus menuntaskan pelelangan, terlebih lagi dalam situasi pandemi seperti saat ini, negara sangat membutuhkan biaya,” kata Witono.

    Baca juga:  Kebakaran Hanguskan 4 Rumah di Bintuni, PLN Lakukan Pemadaman

    Witono menjelaskan, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menginstruksikan agar memaksimalkan pemasukan negara melalui lelang barang bukti hasil sitaan maupun hasil rampasan, baik dari perkara tindak pidana korupsi (tipikor) maupun perkara lainnya.

    “Itu berdasarkan instruksi Kejagung untuk menutupi pengeluaran. Di Papua Barat, total barang bukti yang harus dilelang mencapai ratusan miliar, bukan saja di Kejari Manokwari, tapi juga jajaran Kejari Fakfak, Sorong, Kaimana, dan Kejari Bintuni,” kata Witono. (LP7/Red)

    Latest articles

    Sembilan Tahun Beruntun, SKK Migas Kembali Kantongi Opini WTP

    0
    JAKARTA, LinkPapua.com – SKK Migas kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan tahun 2024. Ini menjadi tahun...

    More like this

    Sembilan Tahun Beruntun, SKK Migas Kembali Kantongi Opini WTP

    JAKARTA, LinkPapua.com – SKK Migas kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih opini Wajar Tanpa...

    Bupati Manokwari Tambah 6 Tenaga Ahli untuk Mendukung Pemerintahannya

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari Hermus Indou kembali menambah Tenaga (TA) untuk mendukung pemerintahannya bersama...

    Polri Tuntaskan Kasus Premanisme Lewat Operasi Serentak Untuk Jamin Keamanan dan Iklim Investasi

    JAKARTA, Linkpapua.com– Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mencatat telah menyelesaikan 3.326 perkara selama pelaksanaan...