28.5 C
Manokwari
Sabtu, April 19, 2025
28.5 C
Manokwari
More

    Jumat Curhat di Papua Barat: Pengguna Lem Aibon Marak, Pelakunya Pelajar

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Polda Papua Barat dan polres jajaran secara serentak mengisi program Jumat Curahan Hati (Curhat), Jumat (30/12/2022). Program ini dikemas dialogis dengan melibatkan lintas tokoh.

    Para pejabat utama Polda di Manokwari menemui sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama. Pada hari yang sama juga dilakukan kapolres di kabupaten dan kapolsek di tiap distrik.

    Persoalan yang dikeluhkan masyarakat beragam. Namun, yang paling menonjol yakni masalah minuman keras (miras), judi toto gelap (togel), dan penggunaan lem Aibon serta masalah ugal-ugalan pemuda di jalan raya.

    Kepala Biro Perencanaan Polda Papua Barat, Kombes Pol. Ary Wahyu Widjananyo, mengatakan Jumat Curhat adalah wadah silahturahmi. Polda Papua Barat melaksanakannya agar terjalin sinergitas dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.

    “Tujuan kegiatan ini, yaitu menampung semua curhat dan permasalahan yang ada dari tokoh-tokoh agama dan masyarakat,” ujarnya.

    Sementara, Dirlantas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Raydian Kokrosono, mengajak tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk tertib berlalu lintas.

    Baca juga:  Mabes Polri Kirim Tim DVI ke Sorong untuk Lakukan Identifikasi Jenazah

    “Kebanyakan dari kejadian kecelakaan terjadi pada anak muda yang ngebut dan ugal-ugalan. Kami membutuhkan dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama membantu mengimbau kepada anak milenial kita dalam menaati rambu-rambu lalu lintas,” ucap Raydian.

    Fokus Narkoba dan Miras

    Ketua PGPI Papua Barat, Pdt. Eben Haizer, menyoroti soal peredaran narkoba dan miras di Papua Barat. Menurutnya, dua masalah ini harus menjadi fokus kepolisian.

    “Karena inilah yang paling banyak memicu tindak kejahatan. Kami ingin agar kepolisian bisa merangkul kami tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat agar kita bisa berkolaborasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” katanya.

    Ketua Pemuda Pasar Ikan dan Sanggeng, Imenus Wanggai, menyarankan agar keamanan dan ketertiban di masyarakat lebih protektif lagi.

    “Kami berharap sebagai masyarakat khususnya di Sanggeng dan pasar ikan dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Ada kerja sama antara keamanan dari masyarakat dan Polri dan TNI. Berharap juga pemerintah memperhatikan dan membina karakter anak-anak sekitar Sanggeng agar mereka ada kegiatan yang bisa dilakukan. Jangan setiap masalah, Polri saja yang turun,” tuturnya.

    Baca juga:  Polda PB Bantah Pengusutan Kasus Pemalsuan Dokumen CPNS Lambat: Segera Gelar Perkara

    Tutup Pabrik Miras

    Program Jumat Curhat juga dilaksanakan Polres Teluk Wondama. Kegiatan ini dipimpin Kapolres AKBP Yohanes Agustiandaru.

    Yohanes menemui sejumlah tokoh di daerah itu. Kata dia, sinergitas lintas tokoh memperkukuh soliditas dalam menjaga kamtibmas di Wondama.

    Ketua MUI Teluk Wondama, Abudin Ohoimas, menyebut sesuai dengan paparan Kapolres Teluk Wondama menyatakan bahwa terdapat beberapa tren kasus yang mengalami kenaikan di daerah itu disebabkan miras. Karenanya, miras harus dipersempit peredarannya di masyarakat.

    Jumat Curhat yang dilaksanakan Polsek Windesi di Kampung Wamesa, Distrik Windesi Kabupaten Teluk Wondama, Jumat (30/12/2022).

    “Peredaran miras dapat diminimalisir di Teluk Wondama tergantung kepada ketegasan aparat dalam melaksanakan tugas di lapangan. Ketegasan tersebut diperlukan sehingga memberikan efek jera kepada masyarakat yang dengan sengaja menjual dan mengonsumsi minuman keras,” sebutnya.

    Baca juga:  Operasi Mantap Brata, Polda Papua Barat Rikkes Personel

    Dia berharap ke depan aparat keamanan lebih bersinergi dengan para tokoh. Harmoni lintas tokoh dipercaya akan berefek lebih kuat.

    “Saat ini penggunaan lem Aibon di wilayah Teluk Wondama semakin meningkat, di mana penggunanya kebanyakan dari kalangan anak murid. Saya kira ini perlu perhatian kita semua demi menyelamatkan generasi dari kerusakan yang lebih fatal,” tuturnya.

    Ketua Gereja Kristen Indonesia (GKI) Teluk Wondama, Antipas Pariri, mengatakan ia telah menyampaikan kepada tiga jemaat yang ada di wilayah Distrik Rasiei, di mana tempat tersebut merupakan pusat produksi minuman lokal di Teluk Wondama.

    “Minuman keras merupakan awal penyebab terjadinya tindak pidana serta adanya perceraian dalam keluarga semua diawali dari mengonsumsi minuman keras. Pihak gereja telah mengutuk peredaran miras di Teluk Wondama. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak mengonsumsi minuman keras,” ungkapnya. (LP2/Red)

    Latest articles

    Rayakan 95 Tahun, PSSI Perkenalkan Logo Khusus Bertema Modern-Progresif

    0
    JAKARTA, LinkPapua.com – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meluncurkan logo khusus yang mengusung tema modern dan progresif merayakan ulang tahun ke-95 yang jatuh...

    More like this

    Mugiyono Lepas Manokwari United menuju Liga 4 Seri Nasional

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Wakil Bupati Manokwari Mugiyono melepas Tim sepak bola Manokwari United yang akan...

    Brimob bersama Sejumlah Instansi Gelar Operasi Gabungan Pencarian Tommy Marbun

    JAKARTA , Linkpapua.com-Korps Brimob Polri menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat “Alpha Bravo...

    Pembalap Papua Barat Fadhil Musyavi Curi Perhatian di Mandalika Racing Series 2025

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Muhammad Fadhil Musyavi, pembalap muda asal Papua Barat, sukses mencuri perhatian...