26.3 C
Manokwari
Minggu, Februari 23, 2025
26.3 C
Manokwari
More

    Jokowi Serukan Hentikan Perang: Sudah, Cukup!

    Published on

    BALI, LinkPapua.com – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), menyerukan para pemimpin dunia agar bersiap menghadapi berbagai kemungkinan darurat kesehatan di masa depan. Ia menyebut, krisis pandemi Covid-19 sudah cukup merusak tatanan dunia.

    “Dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Pandemi sudah cukup merusak tatanan ekonomi dan sosial. Perang tidak boleh ada lagi. Ini adalah pelajaran berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global,” ujar Jokowi dalam pidato sambutannya saat membuka sesi kedua pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Bali, Selasa (15/11/2022).

    Jokowi mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih kuat. Memberi solusi yang komprehensif agar dunia memiliki kekuatan ketika terjadi darurat kesehatan.

    Baca juga:  Presiden Jokowi Akan Resmikan Bandara di Asmat hingga Tinjau Ladang Jagung di Keerom

    Namun, kata Jokowi, semua ini hanya bisa dicapai saat solidaritas dunia dijaga. Hubungan internasional lebih kondusif dan para pemimpin dunia bersatu.

    “Maka kita harus menghentikan perang demi masa depan dunia. Sudah cukup kita menghadapi krisis pandemi dan perang. Kita harus bersatu kembali,” ucap Jokowi.

    Kondisi tersebut, menurut Jokowi, berguna untuk mengantisipasi kondisi darurat kesehatan secara internasional bisa kembali terjadi kapan saja. Oleh karena itu, negara-negara di dunia harus lebih siap dalam menghadapi ancaman tersebut.

    “Dunia kita semakin pulih dari pandemi Covid-19. Namun, kita tidak boleh lengah, darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja,” kata Jokowi.

    Baca juga:  Perusahaan Pers Startup Siap-siap Gigit Jari dengan Terbitnya Perpres Keberlanjutan Media

    “Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagaan akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita,” imbuhnya.

    Jokowi menekankan bahwa G20 harus mengambil langkah nyata dan segera. Caranya, yakni, arsitektur kesehatan global harus diperkuat.

    Jokowi mengungkapkan, G20 telah berhasil membentuk pandemic fund atau dana pandemi untuk mendukung arsitektur tersebut. Pembentukan ini harus diikuti penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal.

    “Saya mengajak semua pihak berkontribusi, Indonesia telah berikan komitmen 50 juta dollar,” tutur Jokowi.

    “G20 juga harus ikut mengawal proses pembentukan traktat pandemi. Ini penting untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat nasional, kawasan, dan global,” tambagnya.

    Baca juga:  Tok! DPR RI Setujui Papua Barat Daya Jadi Provinsi Ke-38 Indonesia

    Selanjutnya, Jokowi menyerukan agar negara berkembang harus diberdayakan sebagai bagian dari solusi. Sebab, kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan.

    “Negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan. Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset,” terangnya.

    Jokowi menjelaskan, kondisi di atas hanya bisa terjadi jika investasi industri kesehatan ditingkatkan, kerja sama riset, dan transfer teknologi diperkuat serta akses bahan baku produksi untuk negara berkembang diperluas. (*/Red)

    Latest articles

    Dorong Pemberdayaan Anak, PPA Papua Barat Bagi Bingkisan dan Buku Cerita...

    0
    MANOKWARI,Linkpapua.com -Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) membagikan 200 lebih paket bingkisan dan buku cerita Alkitab bergambar kepada anak-anak sekolah minggu di Gereja Eklesia, Kampung Aipiri,...

    More like this

    Ole Romeny Cs Resmi Jadi WNI, Siap Main Lawan Australia Maret

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Tiga pemain naturalisasi, Ole Lennard ter Haar Romenij (Ole Romeny), Dion Wilhelmus Eddy...

    PWI Jabar Dukung Kepemimpinan Zulmansyah sebagai Ketum PWI Pusat

    BANDUNG, linkpapua.com- Rapat pleno diperluas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat menegaskan dukungan...

    Petrus Kasihiw: Kunjungan Paus Fransiskus ke RI Momen Monumental bagi Umat Katolik

    Papua Barat Daya,LinkPapua.com - Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia, melakukan kunjungan apostolik bersejarah...