28.6 C
Manokwari
Minggu, Juli 6, 2025
28.6 C
Manokwari
More

    Jokowi Ingatkan Inflasi Sudah di Depan Mata: Kepala Daerah Tak Boleh Diam

    Published on

    BOGOR, LinkPapua.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kepala daerah harus bekerja keras untuk menekan laju inflasi dengan menjaga stabilisasi harga pangan. Dalam beberapa bulan ke depan, harga akan mencapai tren kenaikan tertinggi dan itu harus bisa ditekan.

    “Kepala daerah harus turun ke lapangan dan memastikan kondisi pasar lebih terkendali. Kita semua harus kerja keras menekan laju inflasi. Tidak boleh lagi ada yang tinggal diam. Semua harus ke lapangan. Cek kondisi pasar setiap saat,” pinta Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Se-Indonesia di Sentul International Convention Centre (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).

    Baca juga:  Menag Yaqut: 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada Selasa 12 Maret 2024

    Saat ini inflasi nasional bisa ditekan di angka 5,5 persen. Meski demikian, semua kepala daerah diminta untuk memantau harga barang dan jasa di wilayahnya masing-masing, mengecek langsung ke lapangan, sehingga ketika ada geliat harga naik, bisa diantisipasi sedini mungkin.

    Jokowi mengatakan bahwa harga beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit di 79 daerah. Begitu juga harga telur naik di 89 daerah, tomat naik di 82 daerah, dan daging ayam ras naik di 75 daerah.

    Harga ini mulai naik sejak Desember 2022 dan berkepanjangan hingga pertengahan Januari 2023. Kata Jokowi, jika tidak ada upaya strategis, kenaikan akan terus terjadi dan daya beli masyarakat akan menurun.

    Baca juga:  Presiden Jokowi Akan Buka Kongres XXV PWI di Bandung, Diikuti PWI 39 Provinsi

    “Selain harga barang, faktor tarif juga menjadi perhatian kami. Di mana penyesuaian tarif mesti dihitung secara tepat karena berpotensi meningkatkan inflasi,” jelasnya.

    Dia juga meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memberikan data apa adanya kepada para kepala daerah. Jokowi mengingatkan pemerintah daerah untuk berhati-hati dalam urusan tarif air hingga angkutan massal.

    “Jadi, BPS di daerah informasikan angka-angka yang apa adanya kepada kepala daerah. Juga hati-hati mengenai tarif yang diatur oleh pemerintah maupun pemerintah daerah. Hati-hati. Saya berikan contoh saja urusan tarif PDAM, hati-hati. Kalau urusan listrik itu urusan kita, urusan BBM urusan kita, tapi yang daerah yang berkaitan dengan tarif angkutan misalnya, tarif PDAM hati-hati menentukan, itu bisa menjadikan inflasi naik,” ujarnya.

    Baca juga:  Ada Potensi Gelombang 3 di Akhir Tahun, Cuti Bersama Natal Digeser

    Karena itu kepala negara mengatakan, semua harus dikendalikan secara kolektif. Terutama yang berkaitan dengan tanggung jawab daerah.

    “Daerah harus jaga jangan sampai ada kenaikan tarif yang bisa memicu inflasi. Hitung dengan baik. Perhatikan kepentingan masyarakat kecil. Daya beli mereka dan lakukan pendekatan yang lebih efisien,” jelas Jokowi. (*/Red)

    Latest articles

    PSSI Gaet Pelatih Belanda Frank van Kempen Latih Timnas Indonesia U-20

    0
    JAKARTA, LinkPapua.com – PSSI menggaet pelatih asal Belanda, Frank van Kempen, untuk menangani timnas Indonesia U-20. Penunjukan ini menjadi langkah nyata federasi dalam memperkuat...

    More like this

    PSSI Gaet Pelatih Belanda Frank van Kempen Latih Timnas Indonesia U-20

    JAKARTA, LinkPapua.com – PSSI menggaet pelatih asal Belanda, Frank van Kempen, untuk menangani timnas...

    Legislator DPR RI Sebut DOB Papua Butuh Pengawalan Serius, Bukan Hanya Anggaran

    JAKARTA, LinkPapua.com - Anggota Komisi II DPR RI, Azis Subekti, menyebut keberhasilan Daerah Otonomi...

    Paskibraka Nasional 2025 Diumumkan, Ini Daftar Lengkap Perwakilan 38 Provinsi

    JAKARTA, LinkPapua.com - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan daftar nama paskibraka nasional 2025...