25.6 C
Manokwari
Kamis, Maret 20, 2025
25.6 C
Manokwari
More

    Inspiratif! LPPM Unipa ‘Sulap’ Minyak Goreng Bekas Jadi Solar

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com– Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Papua menyulap minyak goreng bekas menjadi bahan bakar solar. Terobosan ini menerapkan teknologi produksi biodiesel dari minyak jelantah dengan melibatkan 3 peneliti.

    Hasilnya kemudian diterapkan di tengah masyarakat Kampung Mokwam, Distrik Masni, sebuah wilayah yang berada di bibir Pasifik, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dari pusat kota.

    “Melalui terobosan ini kami juga berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat lewat pelatihan dan pendampingan. Fokusnya tentang cara produksi biodiesel yang baik dan benar serta berkualitas agar sesuai standar SNI biodiesel,” jelas salah satu tim peneliti, Wilson Palelingan Aman, kepada wartawan, Selasa (19/12) di Manokwari.

    Baca juga:  Didampingi Kuasa Hukum, Mahasiswa Unipa Penuhi Panggilan Penyidik Polres Manokwari

    “Di sisi lain ini mengubah cara pandang masyarakat. Selama ini minyak goreng bekas atau jelantah hanya dianggap limbah. Padahal dapat diolah menjadi biodiesel pengganti solar,” katanya.

    Tim dari universitas Papua antara lain, Dr Ir Budi Santoso MP, Dr Murtiningrum STP MSi dan Wilson Palelingan Aman STP MSi. Juga melibatkan mitra dari masyarakat pelaku usaha di kampung tersebut sebagai penerima manfaat kegiatan.

    Baca juga:  Pengelolaan Kampung Berkualitas, BKKBN Sebut Papua Barat Punya Banyak PR

    Peranan masyarakat dalam hal ini adalah menerapkan teknologi produksi yang dikembangkan di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Papua.

    Kapasitas produksi biodiesel dari kegiatan ini sebanyak 16 liter minyak jelantah per proses. Dari jumlah tersebut dapat diperoleh sekitar 10 liter biodiesel dengan waktu per proses sekitar 3 Jam.

    Baca juga:  Lomba Desain Jembatan FKM Tekhnik Sipil Diikuti 11 Perguruan Tinggi

    Selanjutnya biodiesel yang dihasilkan dianalisis dan diuji coba pada mesin diesel yang digunakan oleh masyarakat setempat.

    Menurut Wilson, keberhasilan penerapan di Mokwam, dapat menjadi contoh dan direplikasi di daerah-daerah lain di Manokwari. Apalagi dampak yang dapat diperoleh pelaku UMKM adalah meningkatnya kapasitas produksi, serta mampu menekan biaya produksi melalui subtitusi bahan bakar. Masalah dampak lingkungan dari limbah minyak goreng juga teratasi. (*/red)

    Latest articles

    Disparekraf Papua Barat Daya Perketat Keamanan Destinasi Wisata Hadapi Libur Lebaran

    0
    SORONG, LinkPapua.com – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Papua Barat Daya memperketat pengamanan destinasi wisata menjelang libur Lebaran Idul Fitri 2025. Berbagai...

    More like this

    Disparekraf Papua Barat Daya Perketat Keamanan Destinasi Wisata Hadapi Libur Lebaran

    SORONG, LinkPapua.com – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Papua Barat Daya memperketat...

    PPP Papua Barat Gelar Mukerwil IV, Konsolidasi dan Penguatan Partai Jadi Fokus

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Papua Barat menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil)...

    Ketua DPR Papua Barat Marah, Anggaran Normalisasi Longsor Kampung Mitiede Dipangkas

    PEGAF, LinkPapua.com - Ketua DPR Papua Barat, Orgenes Wonggor, merespons keluhan warga dengan menyatakan...