MANOKWARI, Linkpapua.com – Provinsi Papua Barat mencatat kenaikan tren inflasi di bulan Maret 2023. Inflasi bergerak naik di angka 0,58 persen.
Angka ini merupakan gabungan 2 kota IHK yakni Manokwari dan Kota Sorong. Kenaikan naik dari inflasi bulan Februari 2023 yang sebesar -0,35 persen.
Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia mengatakan, meski mengalami inflasi, akan tetapi tingkat inflasi bulanan Maret 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
“Pada Maret 2022 terjadi inflasi sebesar 0,46 persen. Di Manokwari terjadi deflasi sebesar 0,64 pereen, sedangkan Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,92 persen,” ujar Maritje dalam rilis, Senin (3/4/2023).
Secara tahunan, lanjut dia, inflasi (y-on-y) Maret 2023 gabungan dua kota IHK di Provinsi Papua Barat mencapai 5,00 persen. Hal ini lebih tinggi dibanding inflasi tahunan Februari 2023 yang sebesar 4,88 persen dan inflasi tahunan Maret 2022 yang sebesar 2,83 persen.
“Inflasi tahunan di Manokwari sebesar 4,75 persen dan di Kota Sorong sebesar 5,07 persen,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, penyumbang utama deflasi bulanan di Manokwari adalah komoditas Tomat, Ikan Oci, Ikan Cakalang,
Ikan Ekor Kuning, dan Ikan Kakap Merah. Sedangkan penyumbang utama inflasi bulanan di Kota Sorong adalah komoditas Ikan Mumar, Ikan Ekor Kuning, Rokok Kretek Filter, Ikan Teri, dan Kangkung.
Sementara, penyumbang utama inflasi tahunan di Manokwari adalah komoditas Tarif Angkutan Udara, Bensin, Rokok Kretek Filter, Kue Kering Berminyak, dan Sirih.
Sementara, penyumbang utama inflasi tahunan di Kota Sorong adalah komoditas Tarif Angkutan Udara, Bensin, Ikan Kembung, Angkutan Dalam Kota, dan
Rokok Kretek Filter. (LP9/Red)