26.2 C
Manokwari
Minggu, Mei 4, 2025
26.2 C
Manokwari
More

    Inflasi Papua Barat 0,15% dan Papua Barat Daya 0,67% di April 2025, Harga Kebutuhan Rumah Tangga Naik

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi di dua provinsi di tanah Papua pada April 2025. Provinsi Papua Barat mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,15 persen, sedangkan Papua Barat Daya mencatat inflasi lebih tinggi, yakni 0,67 persen. Kenaikan ini dipicu meningkatnya harga sejumlah kebutuhan rumah tangga.

    Di Papua Barat, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2025 tercatat sebesar 106,95. Inflasi terjadi akibat kenaikan harga pada lima kelompok pengeluaran utama, yakni perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,68 persen), perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (1,11 persen), pendidikan (6,30 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,39 persen), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (4,67 persen).

    Baca juga:  BPS Papua Barat Catat Tingkat Hunian Kamar Hotel Turun 33,03 Persen

    Sementara itu, beberapa kelompok justru mengalami penurunan indeks, seperti makanan, minuman, dan tembakau (-1,12 persen), transportasi (-2,20 persen), serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (-0,54 persen). Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya tercatat tidak mengalami perubahan.

    “Pada April 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Papua Barat sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,95,” demikian laporan BPS, Sabtu (3/5/2025).

    Baca juga:  2022, Pembuatan Paspor Meningkat di Papua Barat

    Secara bulanan (month to month/m-to-m), Papua Barat mencatat inflasi sebesar 0,55 persen. Namun, secara kumulatif sejak awal tahun (year to date/y-to-d), tercatat deflasi sebesar 0,92 persen.

    Sementara itu, di Papua Barat Daya, inflasi y-on-y tercatat lebih tinggi, yakni 0,67 persen dengan IHK sebesar 105,00. Inflasi ini terjadi seiring kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran utama. Kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (4,12 persen); rekreasi, olahraga, dan budaya (3,02 persen); makanan, minuman, dan tembakau (1,10 persen); serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,89 persen).

    Baca juga:  DPD Gerindra Papua Barat Ganti Caleg Tersangkut Korupsi

    Kelompok lain yang juga mengalami kenaikan adalah kesehatan (0,55 persen), transportasi (0,38 persen), pendidikan (0,69 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,89 persen).

    Namun, ada pula kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, seperti perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga (-4,77 persen), pakaian dan alas kaki (-0,70 persen), serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (-0,68 persen).

    Secara m-to-m, Papua Barat Daya mencatat inflasi sebesar 1,65 persen. Adapun inflasi y-to-d hingga April 2025 tercatat sebesar 0,61 persen. (*/red)

    Latest articles

    Tindaklanjuti Hasil Rakornas II, LDII Papua Barat Gelar Rakorwil Pertajam Materi...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com-Menindak lanjuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang dilaksanakan pada 22-23 Februari 2025, LDII Papua Barat menggelar Rakerwil...

    More like this

    Tindaklanjuti Hasil Rakornas II, LDII Papua Barat Gelar Rakorwil Pertajam Materi Hukum, Peran Media dan Public Speaking

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Menindak lanjuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang...

    Kerukunan Keluarga Pinrang Papua Barat Resmi Terbentuk, Asri Terpilih Aklamasi Jadi Ketua

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Kerukunan Keluarga Pinrang (KKP) resmi terbentuk untuk pertama kalinya di Papua...

    Dinas Pendidikan Papua Barat Tepis Kekurangan Guru: Penyebarannya Tak Merata

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Papua Barat, Abdul Fatah, menegaskan bahwa Papua...