25.5 C
Manokwari
Senin, Juni 23, 2025
25.5 C
Manokwari
More

    Inflasi Papua Barat 0,15% dan Papua Barat Daya 0,67% di April 2025, Harga Kebutuhan Rumah Tangga Naik

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi di dua provinsi di tanah Papua pada April 2025. Provinsi Papua Barat mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,15 persen, sedangkan Papua Barat Daya mencatat inflasi lebih tinggi, yakni 0,67 persen. Kenaikan ini dipicu meningkatnya harga sejumlah kebutuhan rumah tangga.

    Di Papua Barat, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2025 tercatat sebesar 106,95. Inflasi terjadi akibat kenaikan harga pada lima kelompok pengeluaran utama, yakni perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,68 persen), perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (1,11 persen), pendidikan (6,30 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,39 persen), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (4,67 persen).

    Baca juga:  Tok! DPR Papua Barat Sepakati APBD-P 2024 Sebesar Rp5,002 Triliun   

    Sementara itu, beberapa kelompok justru mengalami penurunan indeks, seperti makanan, minuman, dan tembakau (-1,12 persen), transportasi (-2,20 persen), serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (-0,54 persen). Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya tercatat tidak mengalami perubahan.

    “Pada April 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Papua Barat sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,95,” demikian laporan BPS, Sabtu (3/5/2025).

    Baca juga:  Inflasi Papua Barat Sentuh 0,30%, Transportasi Udara Penyumbang Terbesar

    Secara bulanan (month to month/m-to-m), Papua Barat mencatat inflasi sebesar 0,55 persen. Namun, secara kumulatif sejak awal tahun (year to date/y-to-d), tercatat deflasi sebesar 0,92 persen.

    Sementara itu, di Papua Barat Daya, inflasi y-on-y tercatat lebih tinggi, yakni 0,67 persen dengan IHK sebesar 105,00. Inflasi ini terjadi seiring kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran utama. Kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (4,12 persen); rekreasi, olahraga, dan budaya (3,02 persen); makanan, minuman, dan tembakau (1,10 persen); serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,89 persen).

    Baca juga:  BNN Klaim Peredaran Narkoba di Papua Barat Sudah Sampai ke Desa

    Kelompok lain yang juga mengalami kenaikan adalah kesehatan (0,55 persen), transportasi (0,38 persen), pendidikan (0,69 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,89 persen).

    Namun, ada pula kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, seperti perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga (-4,77 persen), pakaian dan alas kaki (-0,70 persen), serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (-0,68 persen).

    Secara m-to-m, Papua Barat Daya mencatat inflasi sebesar 1,65 persen. Adapun inflasi y-to-d hingga April 2025 tercatat sebesar 0,61 persen. (*/red)

    Latest articles

    Kepala Kampung Yensawai Timur Gerakkan Pembentukan Koperasi Merah Putih

    0
    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Kepala Kampung Yensawai Timur, Fredik Bunmam, menggerakkan masyarakat untuk membentuk badan pengurus tingkat kampung Koperasi Merah Putih. Kegiatan ini berlangsung...

    More like this

    Kepala Kampung Yensawai Timur Gerakkan Pembentukan Koperasi Merah Putih

    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Kepala Kampung Yensawai Timur, Fredik Bunmam, menggerakkan masyarakat untuk membentuk...

    Kasus Tambang Malut, GP Nuku Sebut Penangkapan 11 Warga Maba Sangaji Langgar Konstitusi

    MALUKU UTARA, LinkPapua.com - Sekjen Gerakan Pemuda Nuku (GP Nuku), Mochdar Soleman, menyoroti penangkapan...

    Jelang Hari Bhayangkara Ke-79 Polda Papua Barat Laksanakan Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Kepolisian Daerah Papua Barat menggelar...