25.8 C
Manokwari
Minggu, Februari 23, 2025
25.8 C
Manokwari
More

    Ikut Pameran di Rakor Fordasi, BPBD PB Perkenalkan Alat Deteksi Gempa

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat ambil bagian dalam pameran sebagai rangkaian Rakor Fordasi yang akan dibuka, Selasa besok (26/9/2023) di Manokwari. BPBD tampil dengan pameran bertema mitigasi bencana dan lingkungan hidup.

    “Tema pameran kita mitigasi bencana dan lingkungan hidup. Tujuan dari pameran tersebut adalah untuk mengekspos hasil-hasil yang telah kita capai. Juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana,” terang Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir, Senin (25/9/2023).

    Dijelaskan Derek, pemerintah berusaha terus mengedukasi masyarakat mengenai mitigasi bencana. Salah satunya lewat ekspose program mitigasi maupun fasilitas kebencanaan yang terus diperbarui.

    Baca juga:  Hari Pertama Donor Darah Berderma-NasDem Papua Barat, 71 Kantong Darah Terkumpul

    Derek berharap, lewat pameran Fordasi ini, BPBD akan meninggalkan pesan pesan edukatif kebencanaan kepada publik. Sehingga mitigasi bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi turut melibatkan masyarakat secara langsung.

    Selain itu, BPBD juga memperkenalkan alat Por Inarisk Portabel. Alat ini dapat memastikan kondisi tempat yang didiami oleh masyarakat itu aman.

    “Kemudian ada hal yang menonjol yaitu kami saat ini mempunyai Por Inarisk Portabel yang dapat memastikan masyarakat tidak usah khawatir, karena melalui alat ini kita dapat mengetahui kondisi tempat tinggal kita aman atau tidak,” jelasnya.

    Baca juga:  Tinggi Risiko Bencana di Papua Barat, RTRW Banyak Diabaikan

    Ia juga menjelaskan bahwa Manokwari dan secara umum Papua Barat termasuk zona rawan gempa bumi dan longsor. Karena itu saat ini akan dipasang alat pendeteksi gempa di Manokwari.

    Kata Derek, alat ini diciptakan oleh
    para ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Alat ini memiliki kemampuan mendeteksi gempa tiga atau empat hari sebelum terjadi.

    Baca juga:  Pj Gubernur Papua Barat Gercep Tangani Banjir-Longsor di Sorong

    “Kemudian hari ini kami akan tampilkan bahwa sudah ada alat yang diketemukan oleh para ahli Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, alat ini sudah kami pasang dan alat ini dapat mendeteksi tiga empat hari sebelum terjadi gempa. Kan kalau dulu kan tidak ada sekarang. Sudah ada,” terangnya.

    Terkait penyelamatan lingkungan, Derek mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di parit.

    “Kita harus jaga lingkungan, tidak boleh sembarang membuang plastik. Sebab ini juga bagian dari upaya penyelamatan lingkungan,” pintanya. (LP12/red) 

    Latest articles

    Hari Kedua Retreat di Akmil, Kepala Daerah Senam Pagi Bareng Mendagri

    0
    MAGELANG, Linkpapua.com- Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai pagi hari kedua retreat kepala daerah di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Sabtu...

    More like this

    Hari Kedua Retreat di Akmil, Kepala Daerah Senam Pagi Bareng Mendagri

    MAGELANG, Linkpapua.com- Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai pagi hari kedua retreat kepala daerah...

    SMP Negeri 13 Manokwari Sambut Baik Program MBG dari Presiden Prabowo

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Siswa SMP Negeri 13 Manokwari menyatakan sikap menyambut baik program makan bergizi...

    Pansel DPRP Papua Barat Digugat: Peserta Beberkan Sejumlah Kejanggalan

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Peserta Seleksi Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi atau DPRP Papua Barat menggugat kinerja...