MANOKWARI, linkpapua.com- Mantan Sekretaris Umum Badan Koordinasi HMI Papua -Papua Barat, Patrix mengingatkan pengurus HMI di Manokwari untuk tetap menjaga independensi organisasi. Ia menyebut, perjuangan HMI tetap dalam kerangka politik moral, bukan politik praktis.
Patrix menyampaikan hal tersebut di sela sesi diskusi yang digelar pada Rapat Anggota Komisariat (RAK) HMI Komisariat FMIPA-FEKON dan Komisariat FAHUTAN – SASTRA Universitas Papua, Sabtu ( 18/11) di Gedung Fakultas Sastra UNIPA, Amban, Manokwari. Turut hadir dalam diskusi tersebut, Ketua HMI Cabang Manokwari, Ridwan Kelkusa.
“Memang ada fakta bahwa alumni HMI saat ini banyak yang menjadi Caleg di semua level Pemilu legislatif, termasuk calon DPD RI, capres dan cawapres. Namun secara organisatoris HMI tidak didesain untuk memberikan sikap partisan terhadap kelompok dan golongan politik apapun. Meskipun begitu, secara personal, adik- adik memiliki hak politik yang silakan disalurkan dengan baik saat pemilihan nanti,” kata Patrix yang juga adalah Wakil Ketua DPD KNPI Papua Barat.
Selain itu, Patrix mengingatkan bahwa kultur akademis HMI harus terus dirawat. HMI juga perlu tetap menjadi medium kaderisasi yang kondusif bagi upaya HMI untuk menghasilkan sumberdaya insani pembangunan bangsa.
“Yang membuat HMI eksis terus sejak tahun 1947 hingga saat ini adalah konsistensinya menjaga independensi HMI dari tarikan kekuasaan dan kepentingan politik praktis. Juga konsistensi dalam menjalankan fungsi perkaderan dan tradisi akademis dan pengembangan pemikiran Islam yang inklusif, moderat dan demokratis yang menjadi pembeda HMI dengan organisasi kemahasiswaan lain,” katanya.
Menjelang Kongres HMI, HMI Cabang Manokwari menggalakkan konsolidasi setelah merampungkan agenda kaderisasi. Konsolidasi itu dilaksanakan melalui perhelatan rapat anggota komisariat di seluruh komisariat HMI se-Manokwari.
“Setelah semua rampung, kami akan menggelar Konferensi Cabang yang sedianya digelar pada bulan Desember 2023,” kata Ridwan Kelkusa. (*/red)