MANOKWARI, linkpapua.com -Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Papua Barat memperkenalkan sejumlah produk UMKM asal Papua Barat di Singapura. Pengenalan itu digelar Kantor KBRI, Rabu (13/4) sore, bersamaan dengan kegiatan buka puasa bersama ketua-ketua BPD Hipmi se-Indonesia dan para pengusaha dari Singapura.
Ketua Umum BPD Hipmi Papua Barat, William Heinrich saat dikonfirmasi, membenarkan pelaksanaan kegiatan promosi tersebut. Di mana kegiatan promosi yang mendapat fasilitas dari KBRI Singapura ini, adalah lanjutan dari agenda Bisnis Matching dan menjadi tindak lanjut juga sekaligus arahan Presiden Jokowi di hadapan seluruh kepala daerah pada pertemuan di Bali medio Maret lalu.
Kata William, ini merupakan bukti nyata pihaknya selaku bagian dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), yang konsisten mendukung pemerintah Indonesia, khususnya di wilayah pemerintahan Provinsi Papua Barat. Pihaknya sangat konsen mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor UMKM lokal atau daerah untuk dapat dikenal hingga menembus pasar internasional.
Pada kesempatan itu, William turut memperkenalkan beberapa item produk UMKM yang dibuat dan diproduksi langsung dari beberapa wilayah kota/kabupaten di Papua Barat.
“Kesempatan itu saya perkenalkan beberapa item produk UMKM asal Papua Barat. Ada Umay abon tuna khas Raja Ampat, Abon Sapi Madurasa dan Keripik Sukun Khas Manokwari, Coklat Mansel, dan Kopi Robusta Asli dari Pegunungan Arfak,” ungkap William Heinrich, Jumat (15/4).
Dikatakannya, Singapura sebagai negara yang menjadi destinasi bisnis dunia memang memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk memperkenalkan produk usaha industri kecil dan menengah. Tidak saja di bidang jasa, melainkan juga produk yang berkaitan dengan makanan dalam bentuk kemasan dan souvernir.
William juga mengapresiasi, para pengusaha di Singapura, yang menurutnya sangat terbuka dengan pelaku usaha di Indonesia untuk mau mengenal destinasi produk UMKM asal Indonesia khususnya Papua Barat. Mereka kata William siap menjalin kerjasama strategis, baik pameran, cross promotion maupun co-branding.
“Harapannya melalui peluang ini, ke depan produk UMKM yang ada di Papua Barat sudah bisa go Internasional. Tujuannya agar adanya investasi yang akan masuk ke wilayah Papua Barat. Sehingga para pengusaha lokal bisa mengambil peran dan menjadi bagian dari pembangunan di daerahnya sendiri, dan membantu peningkatan sektor ekonomi kerakyatan,” imbuh William Heinrich. (*/red)