Manokwari-Angka konfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Papua Barat pada Rabu 2 September 2020 tercatat sudah mencapai 836 kasus.
“Hari ini kembali ada tambahan. Dari Teluk Bintuni ditemukan dua kasus baru, Manokwari,Fakfak dan Teluk Wondama masing-masing satu. Jadi total ada lima kasus baru yang ditemukan di Papua Barat pada hari ini,” kata Juru Bicara Pemprov Papua Barat pada Percepatan Penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap di Manokwari, Rabu.
Ia menyebutkan, dari seluruh daerah yang terpapar COVID-19 di Papua Barat, Kota Sorong masih berada pada posisi teratas dengan 442 kasus positif. Separuh lebih kasus COVID-19 di Papua Barat ditemukan di Kota Sorong.
“Kabupaten Manokwari pun belakangan ini terjadi lonjakan kasus yang cukup tinggi. Hingga saat ini sudah mencapai 115 kasus positif COVID-19 ditemukan di Manokwari disusul Kabupaten Sorong 108 kasus,” ucap Tiniap lagi.
Dari laporan perkembangan epidemiologi dari seluruh daerah, secara utuh Arnoldus merinci, Kota Sorong 442 kasus, Manokwari 115, Kabupaten Sorong 108, Teluk Bintuni 83,Teluk Wondama 27, Fakfak 23, Raja Ampat 19, Sorong Selatan 13, Kaimana dan Manokwari Selatan masing-masing dua dan Kabupaten Maybrat satu.
“Dari laporan ini kita bisa tahu bahwa penularan COVID-19 di Papua Barat sudah semakin meluas. Penambahanya pun sudah cukup laju. Kita harus lebih waspada,” katanya.
Untuk pasien yang berhasil sembuh, ia mengatakan, saat mencapai 598 orang atau 71,5 persen. Sedangkan pasien COVID-19 yang meninggal dunia tercatat sebanyak 15 orang atau 1,8 persen dari total kasus positif.
“Hari ini ada tambahan enam pasien yang berhasil sembuh. Empat dari Sorong Selatan, Fakfak dan Teluk Wondama masing-masing satu,” ujarnya lagi.
Ia berharap Satgas COVID-19 di seluruh daerah terus meningkatkan kewaspadaan serta upaya pencegahan. Setelah kebiasaan hidup baru diterapkan tantangan dalam pemberantasan pandemi ini semakin besar.
“Sebagian besar aktivitas publik sudah dibuka. Upaya pencegahan harus berjalan beriringan. Protokol kesehatan harus diterapkan secara tegas pada semua sektor,” ucap Arnold.
“Dari hasil tracing yang dilakukan tim survelen saat ini tercatat ada 903 orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien. Mereka bisa positif bisa juga negatif, kita masih tunggu hasil pemeriksaan RT-PCR,” katanya menambahkan.(///)