28 C
Manokwari
Jumat, Juni 27, 2025
28 C
Manokwari
More

    DPR Papua Barat Soroti Krisis Guru-Tenaga Medis di Mansel

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Komisi II DPR Papua Barat menyoroti krisis tenaga pendidik dan tenaga medis di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel). Kondisi ini dinilai menghambat pemenuhan layanan dasar di daerah tersebut.

    Wakil Ketua Komisi II DPR Papua Barat, Rudi Sirua, mengungkapkan temuan itu saat melakukan kunjungan lapangan pada Rabu (18/6) lalu. Dia menyebut banyak sekolah di Mansel, seperti SMP Tapis, kekurangan guru hingga terpaksa mengandalkan tenaga kontrak non-ASN.

    “Di sana kami temui sebaran tenaga pendidik yang tidak merata. Bahkan, ada tenaga pendidik yang berstatus pegawai kontrak non-ASN,” ujar Rudi, Kamis (27/6/2025).

    Baca juga:  DPR Papua Barat Agendakan Pelantikan Wakil Ketua IV Fraksi Otsus Bulan Ini

    Dia menekankan pentingnya pemerataan distribusi guru di setiap sekolah. Menurutnya, Pemda harus menjadikan kebutuhan guru sebagai prioritas jika ingin kemajuan pendidikan bisa tercapai.

    “Ini masalah serius karena jika tidak ada guru di satu sekolah, maka siswa/siswi tidak mendapatkan pembelajaran. Tentunya ini sangat menghambat kemajuan pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah yayasan,” katanya.

    Baca juga:  Ketua Bapemperda Papua Barat Wanti-Wanti Penyelesaian Perdasi Tak Mengendap

    Kondisi serupa juga terjadi di sektor kesehatan. Rudi menyebut rumah sakit di Mansel kekurangan tenaga medis, yang menurutnya menjadi masalah umum di hampir seluruh Papua Barat.

    “Kesehatan ini, kan, nomor satu sesuai dengan misi Papua secara nasional, yaitu Papua Sehat. Tapi, bagaimana jika tenaga pendidik saja masih kurang?” ketusnya.

    Karena itu, pihaknya mendorong agar distribusi tenaga medis dilakukan secara merata. Ia juga meminta Pemda menyeleksi dan mengirim putra-putri daerah untuk menempuh pendidikan kedokteran agar dapat kembali melayani masyarakat.

    Baca juga:  Ikaswara Sodorkan 2 Figur Dampingi Hermus Indou di Pilkada 2024

    Selain pendidikan dan kesehatan, Komisi II juga menerima aspirasi masyarakat di kampung nelayan Mansel soal kebutuhan infrastruktur. Warga mengeluhkan kerusakan fasilitas akibat ombak besar yang menerjang pesisir saat air pasang.

    “Mereka meminta agar dibuatkan pemecah ombak sehingga ketika ombak tinggi dampaknya tidak merusak,” ucapnya.

    Aspirasi tersebut, lanjutnya, akan dibawa ke pembahasan di sidang dewan dan menjadi perhatian serius untuk ditindaklanjuti pemerintah daerah. (LP14/red)

    Latest articles

    Mahasiswa Raja Ampat Desak Penyelesaian Konflik Tambang dan Wisata Wayag

    0
    PONTIANAK, LinkPapua.com - Mahasiswa asal Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang sedang menempuh pendidikan di Pontianak, Kalimantan Barat, mendesak pemerintah segera menyelesaikan konflik antara...

    More like this

    Mahasiswa Raja Ampat Desak Penyelesaian Konflik Tambang dan Wisata Wayag

    PONTIANAK, LinkPapua.com - Mahasiswa asal Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang sedang menempuh pendidikan...

    Wamenkop Kunker ke Manokwari, Bahas Pembentukan Koperasi Merah Putih

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Wamenkop UKM) RI, Ferry...

    Polres Fakfak Amankan Kegiatan Pawai Ta’aruf 1 Muharram 1447 H

    FAKFAK, Linkpapua.com— Polres Fakfak melaksanakan pengamanan kegiatan Pawai Ta’aruf 1 Muharram 1447 H /...