MANOKWARI, LinkPapua.com – Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mendukungan penuh upaya penghijauan pesisir Papua Barat melalui penanaman 5.280 bibit mangrove. Program ini dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat di pesisir Kampung Wamesa, Manokwari, Kamis (8/5/2025), sebagai langkah konkret mencegah abrasi dan menjaga ekosistem pantai.
Ketua Komite II DPD RI, Angelius Wake Kako, menyebut rehabilitasi mangrove merupakan simbol komitmen dan kecintaan terhadap bumi. Dia menekankan, aksi menanam adalah langkah sederhana namun berdampak besar terhadap keberlanjutan hidup.
“Kita menanam ini mulai dari pesisir dan jangan sampai sedikit pun daratan direlakan untuk ke depannya terus-menerus dikikis ombak. Maka hari ini kita menanam mangrove dimulai dari pesisir dan penanaman ini merupakan pencanangan untuk penanaman 5.280 mangrove di wilayah Papua Barat,” ujarnya.
Dia juga mengapresiasi penataan program yang tidak hanya menanam mangrove, tetapi juga jenis tanaman pesisir lainnya seperti pohon waru, ketapang, dan kelapa pantai. Menurutnya, akar dari tanaman-tanaman tersebut berperan penting dalam memperkuat struktur tanah dan meredam gelombang laut.
“Kami sangat berterima dapat mengikuti program ini, kepada kapala suku, kepala desa, yang telah mengijinkan dan mendukung program penanaman mangrove ini. Mari kita jaga laut kita, kita jaga wilayah pesisir pantai agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat pesisir,” katanya.
Angelius menambahkan, laut bukan sekadar hamparan air, melainkan sumber kehidupan yang harus dijaga. Keberadaan ekosistem yang sehat akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Kita lihat sekarang di sekeliling pantai ini anak-anak bersuka cita bermain di pantai karena pantainya bersih dan terawat. Maka jika tidak dijaga, tidak ada jaminan untuk anak cucu kita nanti bisa melihat pantai yang indah ini,” ucapnya.
Sementara itu, Adrianus Mansim, Anggota DPR Papua Barat sekaligus pemilik hak ulayat di Kampung Wamesa, menyatakan dukungannya terhadap program penanaman mangrove. Menurutnya, penghijauan pesisir sangat penting untuk melindungi daratan dari ancaman abrasi.
“Kita lihat pesisir pantai ini jika dulu tidak ditanami mangrove dan tanaman akar kuat untuk menahan abrasi maka mungkin daratan ini sudah terkikis sampai jauh ke pinggir bahkan bisa mengenai pemukiman warga pesisir,” ungkapnya.
Dia menegaskan, mangrove bukan hanya pelindung alami pesisir, tetapi juga menjadi habitat bagi banyak makhluk hidup serta sumber penghidupan bagi nelayan lokal.
“Masyarakat kita mayoritas sebagai nelayan yang turun ke laut untuk mencari ikan dan dari situ mereka mendapatkan hasil untuk makan dan menghidupi keluarga mereka,” tuturnya.
Adrianus pun mengapresiasi Dinas Kehutanan Papua Barat yang telah memilih Kampung Wamesa sebagai lokasi pencanangan penanaman mangrove skala provinsi. (LP14/red)




