SORONG, LinkPapua.com – Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Papua Barat Daya, Yusdi Lamatenggo, menyebut jejak karbon telah menjadi isu global yang semakin mendesak di era modern ini. Perubahan iklim yang signifikan dan dampaknya yang merugikan telah memaksa berbagai pihak untuk mengambil langkah konkret dalam mengurangi emisi karbon.
Menurutnya, meskipun perubahan sistemik diperlukan di berbagai sektor, tindakan individu juga memegang peranan penting. Yusdi menekankan pentingnya langkah individu dalam mengurangi emisi karbon.
“Tindakan yang kita lakukan nantinya sangat berperan penting dalam mengurangi dampak emisi karbon,” ujarnya saat ditemui LinkPapua.com di ruang kerjanya, Selasa (16/7/2024).
Yusdi menuturkan langkah penting dalam mengurangi jejak karbon harian dapat dilakukan dengan menerapkan strategi pengurangan emisi karbon di sektor pariwisata, terutama di daerah wisata terkenal, seperti Raja Ampat, Tambrauw, Maibrat, dan kabupaten lainnya di Papua Barat Daya.
“Pencegahan dampak negatif dari perubahan iklim harus dimulai dengan mengantisipasi isu global ini melalui informasi yang tepat. Untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim, kita perlu mengurangi emisi karbon dioksida, yang dapat dicapai melalui promosi sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengurangan deforestasi,” katanya.
Yusdi menjelaskan beberapa upaya konkret yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi karbon di daerah wisata di Papua Barat Daya. Pertama, penanaman bibit mangrove dan karang lokal.
“Masyarakat lokal akan didorong untuk menyiapkan bibit mangrove atau karang lokal yang dapat dijual kepada pengunjung. Sebelum pulang, pengunjung diharuskan menanam bibit tersebut untuk mencegah dampak negatif di daerah wisata yang mereka kunjungi,” tuturnya.
Kedua, penanaman mangrove. Penanaman mangrove di spot wisata dan lahan tidak produktif lainnya dapat membantu menyerap karbon di atmosfer dan mengurangi emisi karbon.
“Mangrove memiliki potensi besar untuk menyerap karbon,” ucapnya.
Ketiga, edukasi dan kesadaran lingkungan. Pemerintah, kata dia, akan melakukan kampanye edukasi tentang dampak perubahan iklim dan pentingnya pengurangan emisi karbon kepada masyarakat.
“Langkah-langkah ini penting untuk menyesuaikan diri dengan perubahan iklim, seperti berinvestasi dalam infrastruktur yang dapat bertahan dalam peristiwa cuaca ekstrem dan menerapkan kebijakan yang melindungi populasi rentan,” bebernya. (LP10/red)