Mansel,Linkpapuabarat.com– Diguyur hujan, pasangan Markus Waran-Wempy Rengkung (Mawar) Jilid II tetap semangat melakukan pendidikan demokrasi kepada warga di distrik Oransbari, Senin (2/11/20).
Setidaknya ada tiga titik yang dikunjungi pasangan Mawar pada hari terakhir safari politiknya di distrik Oransbari.
Pertama pasangan Mawar berkunjung di dusun Maibuki kampung Muair, dilanjutkan ke kampung Warbiadi dan terakhir di kampung Oransbari Pantai.
Pantauan media ini, pasangan Markus Waran-Wempi Welly Rengkung mulai diguyur hujan saat hendak menuju ke lokasi kedua pertemuan dengan warga di kampung Warbiadi. Hingga pertemuan di titik ke tiga di kampung Oransbari Pantai, hujan belum juga reda. Meski demikian, pertemuan terbatas pasangan ini dengan warga di tiga kampung berjalan dengan lancar.
Kepada wartawan, calon bupati Manokwari Selatan, Markus Waran mengatakan bahwa safari politik yang ia dan pasangannya jalanlan saat ini bukan semata-mata sebagai ajang perangkulan kaitan dengan pencoblosan, melainkan kegiatan ini mereka jalankan dalam upaya memberikan pendidikan demokrasi kepada masyarakat di tiga kampung.
“Secara hitung-hitungan, tanpa turun ketemu masyarakat pun kami yakin tetap menang, bukan karena lawan adalah kotak kosong, tetapi kami meyakini bahwa pasangan Mawar masih dirindukan oleh warga untuk melanjutkan pembangunan di Manokwari Selatan,” aku Waran.
“Kenapa kami harus turun lagi ketemu warga kalau hanya soal kemenangan yang kami pikirlan, karena disini ada nilai lain yang harus kami perlihatkan kepada warga, bahwa terlibat dalam kontestasi demokrasi sistemnya harus demikian, selanjutnya kami wajib memberikan pembelajaran kepada tim bagaimana cara mengelola kelompok yang solid,” lanjut Waran.
Selain itu, tujuan utama pasangan Mawar bersafari politik adalah untuk mendengar langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat, termasuk usulan-usulan warga yang akan dijadikan dasar dalam menjalankan pemerintahan berikut.
” Kami harus memberikan pemahaman politik kepada masyarakat bahwa dalam proses demokrasi ini kita tidak boleh angkuh ketika kita merasa di atas angin, supaya kelak anak-anak kita yang akan terlibat dalam politik bisa mengambil gambaran, bahwa meskipun perkiraan kita sudah menang jauh, kita juga harus tetap membuka ruang diskusi dengan warga,” pungkas Waran. (LPB6/red)