Manokwari-Pemeriksaan sampel swab di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, meningkat setelah didera gelombang kedua COVID-19.
Sesuai data Satgas COVID-19, setelah kasus baru ditemukan pada 26 Agustus 2020, jumlah konfirmasi positif di daerah itu terus meningkat dan saat ini sudah mencapai 125 orang.
Semula daerah penghasil minyak dan gas bumi (Migas) itu sudah berhasil kembali ke zona hijau. Setelah kasus baru ditemukan, kegiatan screnning, penelusuran kontak dan pemeriksaan usap tenggorokan kembali ditingkatkan.
“Kota Sorong, Manokwari, Kabupaten Sorong, Teluk Bintuni, Sorong Selatan dan Teluk Wondama saat ini sedang bekerja keras melawan COVID-19. Pemeriksaan Swab ditingkatkan untuk menemukan orang yang sudah terpapar, lalu mengisolasinya agar tidak menular kepada yang lain,” ucap Juru Bicara Pemprov Papua Barat pada percepatan penangana COVID-19, Arnoldus Tiniap, Selasa (8/9).
Untuk pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) di Teluk Bintuni saat ini rata-rata hampir 100 sampel perhari. Pada 31 Agustus hingga 2 September lebih dari 300 sampel diperiksa. Dalam tiga hari itu pemeriksaan usap perhari bervariasi antara 113 hingga 116 sampel.
Pada Senin (7/9) sampel swab yang diperiksa di daerah itu mencapai 181. Dari pemeriksaan itu Satgas COVID-19 Teluk Bintuni mencatat tambahan konfirmasi positif sebanyak tujuh kasus.
“Upaya Teluk Bintuni cukup bagus dalam penanganan COVID-19. Pemerintah daerah sejak awal pun berani membeli alat PCR untuk mendukung percepatan penanganan,” ucap Arnold lagi.
Tiniap mengutarakan, grafik kasus COVID-19 di Papua Barat mengalami peningkatan cukup signifikan pada beberapa pekan terakhir. Ia berharap Satgas di setiap daerah tidak lengah, begitu pula masyarakat.
“Harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, setidaknya mengenakan masker dan rutin cuci tangan,” katanya.(LPB1/red)