25.7 C
Manokwari
Sabtu, April 26, 2025
25.7 C
Manokwari
More

    Dewan Pers-Polri Tanda Tangani Kerja Sama Perlindungan Kemerdekaan Pers

    Published on

    JAKARTA, Linkpapua.com – Dewan Pers dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) tentang perlindungan kemerdekaan pers dan penegakan hukum dalam kaitan dengan penyalahgunaan profesi wartawan.

    Kerja sama ini tertuang dalam surat Nomor 03/DP/MoU/III/2022 dan
    Nomor NK/4/III/2022. PKS pertama ini merupakan turunan dari nota kesepahaman Dewan Pers-Mabes Polri yang dilakukan beberapa bulan lalu.

    Tujuan utama PKS ini untuk meminimalkan kriminalisasi terhadap karya jurnalistik.

    PKS ini ditandatangani oleh Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Arif Zulkifli, dan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, Komjen Agus Andrianto, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).

    Baca juga:  Dewan Pers Bersama Konstituen Konsolidasi Hadapi UKW Palsu Pasca Putusan MK

    Agus mendukung penuh kerja sama dengan Dewan Pers ini. “Kami akan melakukan sosialisasi kesepakatan kerja sama ini ke seluruh jajaran Polri,” tuturnya.

    Dalam kesempatan itu, Arif menjelaskan, PKS tersebut sebagai pedoman bagi Dewan Pers dan Polri dalam rangka pelaksanaan teknis perlindungan kemerdekaan pers dan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan profesi wartawan.

    Baca juga:  Danlanud SPR Sambut Panglima TNI dan Kapolri

    Dengan kerja sama ini diharapkan tidak ada lagi wartawan yang dilaporkan kepada polisi dengan menggunakan regulasi selain UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

    “Kami berharap tidak ada lagi kriminalisasi terhadap wartawan ketika mengalami sengketa dalam pemberitaan. Sengketa pemberitaan hanya diselesaikan lewat UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers dengan direkomendasikan oleh Dewan Pers,” kata Arif.

    Sesuai kesepakatan ini, apabila Polri menerima laporan dari masyarakat terkait pemberitaan maka hal itu akan dikoordinasikan dengan Dewan Pers. Ini untuk menentukan apakah yang dilaporkan itu masuk kategori karya jurnalistik/produk pers atau bukan.

    Baca juga:  PWI Jabar Dukung Kepemimpinan Zulmansyah sebagai Ketum PWI Pusat

    Apabila hasil koordinasi memutuskan, bahwa kasus yang dilaporkan itu merupakan karya jurnalistik, maka penyelesaiannya melalui mekanisme hak jawab dan hak koreksi atau menyerahkan penyelesaian laporan tersebut ke Dewan Pers.

    Sebaliknya, jika koordinasi kedua pihak memutuskan laporan masyarakat itu masuk kategori perbuatan penyalahgunaan profesi wartawan di luar koridor UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ), maka Polri menindaklanjuti secara proses hukum sesuai ketentuan perundang-undangan. (*/Red)

    Latest articles

    Tim Gabungan Masuki Zona Merah KKB Cari Iptu Tomi, Sisir Sungai-Tembus...

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Tim gabungan menyisir Zona Merah yang rawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam operasi pencarian mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni,...

    More like this

    Refleksi 29 Tahun Otoda, Apkasi Soroti Banyaknya Wewenang Daerah Ditarik ke Pusat

    JAKARTA, LinkPapua.com – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menyoroti makin banyaknya kewenangan daerah...

    Papua Bagian Selatan Mulai Alami Musim Kemarau Mei, BMKG Imbau Waspada Kekeringan

    JAKARTA, LinkPapua.com – Wilayah Papua bagian selatan diperkirakan mulai memasuki musim kemarau pada Mei...

    Prabowo Sampaikan Pesan Duka Wafatnya Paus Fransiskus lewat Surat ke Vatikan

    JAKARTA, LinkPapua.com - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus...