25.5 C
Manokwari
Minggu, Maret 2, 2025
25.5 C
Manokwari
More

    Debat Pilkada Bintuni: Ditanya Anisto soal Inflasi, Daniel Asmorom: Baik…   

    Published on

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com – Calon Bupati Teluk Bintuni, Daniel Asmorom tak bisa menjawab saat ditanya soal tingkat inflasi di Teluk Bintuni, dalam debat perdana, Kamis (31/10/2024). Pertanyaan dilontarkan oleh cabup nomor urut 1, Yohanis Manibuy.

    Sebelum menyampaikan pertanyaan, Anisto, sapaan Yohanis Manibuy memberikan gambaran terkait tingkat inflasi di Kabupaten Teluk Bintuni pada tahun 2023 sebesar 6,38 persen. Kata dia, salah satu penyebab inflasi tersebut adalah masalah konektivitas wilayah.

    “Bagaimana langkah konkret pasangan nomor urut 02 mengatasi masalah konektivitas di Kabupaten Teluk Bintuni?,” tanya Anisto, kepada Daniel Asmorom, yang berpasangan dengan Alimudin Baedu.

    Baca juga:  Rikkes Hari Pertama Lancar, Edi Waluyo Akui cukup Melelahkan

    Daniel yang mendapat pertanyaan itu, terlihat bingung. Di atas podium, ia terlihat membolak-balikkan kertas untuk mencari jawaban.

    “Baik.. penanganan inflasi…,” kata Daniel, yang kembali terdiam dalam beberapa saat.

    Alimudin Baedu yang berdiri di sampingnya, mencoba membantu memberikan jawaban, dengan menuliskan sesuatu di kertas yang dipegang Daniel Asmorom. Karena jeda jawaban yang cukup memakan waktu, pemandu acara sempat mempersilakan ulang untuk Daniel segera memberikan jawaban.

    “Silakan, paslon nomor urut 02 untuk menjawab,” kata salah satu pemancu debat, mengulang kalimatnya.

    Baca juga:  Hadapi Tantangan Ekonomi, DPM PTSP Papua Barat Harus Dorong Investasi 

    Karena tidak juga segera ada jawaban dari Daniel Asmorom, Alimudin Baedu kemudian mengambil alih microfon untuk menjawab pertanyaan Anisto. Kata Alimudin, untuk menangani inflasi daerah, pihaknya memiliki tim pengendali inflasi daerah yang terdiri berbagai pihak.

    Yang kedua, kata Alimudin, inflasi daerah bukan hanya soal harga yang tidak bisa dikendalikan, tetap juga disebabkan transportasi, distribusi dan ketersediaan barang di Bintuni.

    “Kita tahu hari ini bahwa harga barang kita, inflasi yang tinggi karena faktor transportasi dan distribusi barang ke daerah pegunungan dan pesisir, serta tingginya biaya produksi yang terjadi di sektor pertanian, perikanan dan lainnya,” kata Alimudin.

    Baca juga:  1 Orang Wafat, 789 Jemaah Haji Papua Barat Tiba di Tanah Air 8-9 Juli

    Untuk mengendalikan inflasi daerah tersebut, menurutnya tidak hanya melakukan pendekatan kebijakan, tetap juga kemitraan dengan pengusaha dan dengan pihak lain.

    “Karena inflasi yang tinggi berbanding lurus dengan masalah kemiskinan. Semakin tinggi inflasi daerah, semakin berpengaruh pada kemiskinan, karena barang yang dijual di toko tidak bisa dijangkau oleh masyarakat,” kata Alimudin, mengakhiri jawabannya.(LP5/Red)

    Latest articles

    Harga BBM di Wilayah Papua per 1 Maret 2025: Pertamax Tetap,...

    0
    MANOKWARI, LinkPapua - PT Pertamina menyesuaikan harga beberapa produk bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 Maret 2025. Ada jenis BBM yang harganya tetap, ada...

    More like this

    Harga BBM di Wilayah Papua per 1 Maret 2025: Pertamax Tetap, Dexlite Turun

    MANOKWARI, LinkPapua - PT Pertamina menyesuaikan harga beberapa produk bahan bakar minyak (BBM) mulai...

    Bupati Anisto Usai Retret: Sangat Bermanfaat, Terima Kasih Presiden!

    MAGELANG,LinkPapua.com- Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy telah menyelesaikan retret pembekalan kepala daerah di Akmil...

    Jemaah Masjid Baiturrahim Prafi Mulya, Gelar Syukuran Sambut Ramadan

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Jemaah Masjid Baiturrahim Sp 1 Kampung Prafi Mulya, Manokwari menggelar syukuran menyambut...