TELUK BINTUNI, Linkpapua.com – Dinas Pertanian Kabupaten Teluk Bintuni bersama Loka Veteriner Kementerian Pertanian Jayapura Papua mengambil sampel darah puluhan hewan ternak sapi, kambing, dan babi di Teluk Bintuni. Pemeriksaan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Teluk Bintuni, I Wayan Sidia mengatakan, pengambilan sampel darah dilakukan pada 50 ekor sapi, 10 ekor kambing, dan 25 ekor babi.
“Menelan anggaran Rp35.000/ekor yang bersumber dari dana Loka Veteriner dan dibantu dari Dinas Pertanian Teluk Bintuni,” kata Wayan dalam laporannya di Kampung Waraitama, SP 1, Distrik Manimeri, Senin (5/12/2022).
Wayan mengatakan bahwa pencegahan, penanggulangan, dan surveilans terhadap PMK pada hewan ternak merupakan program nasional.
Sementara itu, mewakili Kepala Loka Veteriner Jayapura, drh. Nicolas Yarisetouw, mengungkapkan, penyebaran PMK pada hewan ternak bukan kategori penyakit berbahaya bagi tubuh manusia. Akan tetapi, memiliki dampak kerugian yang terjadi pada peternak hewan.
“Seperti peternak hewan di Jawa Timur sampai menangis akibat banyaknya hewan ternak yang mati,” ungkapnya.
Nicolas menyebut bahwa Papua dan Papua Barat patut bersyukur karena hingga saat ini belum ditemukan kasus PMK.
“Tujuan dari kegiatan surveilans ini guna mengidentifikasi atau mengambil sampel darah pada hewan ternak yang berisiko tinggi terhadap penularan PMK. Hasil pengambilan sampel darah hewan ternak ini selanjutnya akan dibawa ke laboratorium Balai Besar Veteriner Maros (Sulawesi Selatan),” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw dalam sambutannya yang disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Kelautan, Anwar Bauw, mengatakan memang, perlu langkah maupun tindakan strategis kewaspadaan terhadap penyebaran PMK.
“Ini sebagai langkah konkret untuk mencegah penanggulangan penyakit pada hewan ternak di wilayah Teluk Bintuni. Bila pengambilan sampel darah pada hewan ternak telah dilakukan dan hasilnya negatif, Teluk Bintuni bisa masuk dalam kategori aman terhadap penyakit PMK,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, Anwar juga mengimbau agar sosialisasi tetap dilakukan bagi para peternak hewan sebagai langkah pencegahan. (LP5/Red)