28.3 C
Manokwari
Selasa, April 29, 2025
28.3 C
Manokwari
More

    Cegah COVID-19, pengawasan pintu masuk Papua Barat kembali diperketat

    Published on

    Manokwari- Provinsi Papua Barat kembali memperketat pengawasan di seluruh pintu masuk untuk mencegah penularan COVID-19 dari luar daerah.

    Rapid test atau tes cepat COVID-19 akan diberlakukan bagi setiap penumpang baik pesawat maupun kapal.

    “Termasuk pintu masuk antar daerah di Papua Barat. Kita akan perketat seluruh pengawasan sehingga tidak ada penularan antara satu daerah ke daerah lain,” ucap Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan usai memantau pelaksaan tes cepat di Bandara Rendani Manokwari, Senin (28/9)

    Ia menyebutkan, mulai sekarang dan setiap penumpang yang masuk wajib menjalani rapid test. Mereka yang terdeteksi reaktif akan dilanjutkan dengan pemeriksaan usap melalui metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR).

    Baca juga:  DPR PB Khawatir Pergeseran Anggaran Akan Pengaruhi Kinerja Pemerintahan

    “Ini untuk menuji apakah surat sehat yang mereka bawa dari daerah asal itu benar-benar dikeluarkan lembaga resmi atau sengaja dipalsukan. Dengan ini kita akan tahu,” ucap Gubernur

    Ia mengungkapkan, dari tes cepat di Bandara Rendani pada Senin pagi tadi ditemukan lima orang dengan hasil reaktif. Dari hasil itu mereka selanjutnya akan menjalani pemeriksaan RT-PCR.

    Untuk transportasi udara, Gubernur berharap, setiap maskapai menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dengan demikian setiap penumpang yang masuk ke Papua Barat benar-benar bebas dari COVID-19.

    Baca juga:  Hasil Reses DPR di Kaimana: Keluhkan Air Bersih sampai Sertifikasi Guru yang tak Dibayar

    “Dari hasil rapid ini nanti kita akan lihat apakah karena kecapean atau faktor lain. Jika diantaranya mereka ada yang positif berarti maskapai kebobolan, kenapa kesehatan mereka tidak dicek secara baik di bandara asal,” ucap Gubernur lagi.

    Gubernur akan melayangkan surat teguran kepada maskapai jika ada diantara penumpang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

    “Nanti kita lihat dari hasil ini, kalau ada yang positif kita akan kumpulkan seluruh maskapai. Intinya kita ingin semua pihak bekerja sama dalam menekan potensi penularan COVID-19 di Papua Barat,” ujarnya.

    Baca juga:  KPU Manokwari Ingatkan Parpol Segera Sampaikan LADK

    Sesuai data Satgas COVID-19 pada 27 September 2020 tecatat sebanyak 1990 orang di Papua Barat terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu 1.073 sembuh dan 29 meninggal dunia.

    Hingga saat ini, Kota Sorong masih menduduki posisi teratas dalam temuan kasus COVID-19 di Papua Barat. Selanjutnya Teluk Bintuni, Manokwari, Kabupaten Sorong, Raja Ampat serta daerah lain. (LPB1/red)

    Latest articles

    Komnas HAM Sesalkan Insiden Penembakan Jajarannya di Bintuni, Minta Pendekatan Tanpa...

    0
    JAKARTA, LinkPapua.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyesalkan insiden penembakan yang menimpa jajaran mereka di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Komnas...

    More like this

    Komnas HAM Sesalkan Insiden Penembakan Jajarannya di Bintuni, Minta Pendekatan Tanpa Kekerasan

    JAKARTA, LinkPapua.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyesalkan insiden penembakan yang...

    Resmi Digelar, Musrenbang Distrik Manokwari Barat, Manokwari Timur dan Manokwari Utara, Bupati: Fokus Program Prioritas

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Pemkab Manokwari menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang digelar bersamaan yaitu distrik...

    LLDIKTI: 86 Persen Program Studi Perguruan Tinggi di Papua Sudah Terakreditasi

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Sebanyak 86 persen program studi di perguruan tinggi se-Papua telah terakreditasi....