WONDAMA, Linkpapua.com- Bupati Teluk Wondama Hendrik S. Mambor, dan Wakil Bupati Teluk Wondama, Andarias Kayukatui, menyampaikan dukacita mendalam atas tragedi penyerangan yang menyebabkan empat prajurit TNI gugur di Posramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada Kamis (2/9/2021).
Hendrik menyampaikan, tindakan brutal yang dilakukan kelompok separatis dan teroris (KST) itu telah merusak dan mengancam tatanan dan stabilitas keamanan, khususnya di wilayah Maybrat, Papua Barat. Padahal, menurutnya, sejauh ini sebenarnya situasi sangat kondusif dan tidak pernah ada gangguan keamanan.
“Ini duka bagi seluruh bangsa Indonesia, kami pemerintah daerah dan masyarakat Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, ikut berbelasungkawa mendalam untuk keluarga para prajurit TNI yang gugur saat bertugas di Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan. Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberikan kekuatan iman dan ketabahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya berharap para pelaku penyerangan di Pos Ramil Kisor segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Hendrik, Sabtu (4/9/2021).
Dirinya juga meminta aparat keamanan, baik TNI/ Polri untuk segera menuntaskan insiden ini agar eskalasi konflik tidak meluas dan memengaruhi stabilitas keamanan di wilayah Papua Barat.
Wakil Bupati Teluk Wondama, Andarias Kayukatui, juga menyampaikan dengan tegas bahwa Teluk Wondama tidak mau diganggu oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Keamanan Wondama, kata dia, harus terjamin agar pembangunan di terus berjalan dan aman.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah daerah dan masyarakat Teluk Wondama menolak dengan tegas segala bentuk gangguan keamanan yang dilakukan oleh oknum-oknum atau kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.
“Kami tegas, mendukung langkah-langkah terukur TNI guna menuntaskan dan membasmi kelompok teroris ini. Jangan sampai kejadian tersebut, merusak semua yang sudah kita bangun bersama-sama untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat Papua,” terangnya.
Ini juga mesti kewaspadaan terhadap ancaman separatisme dan pembinaan wilayah teritorial kepada masyarakat harus terus menjadi program penting dari tiap isu penanganan masalah keamanan di Papua. (LP2/red)