MANOKWARI, Linkpapua.com – DPR Papua Barat dengan Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Teluk Bintuni berjanji mencari solusi atas pengurangan tenaga kerja di British Petreleum (BP) Tangguh LNG.
Pemerintah juga akan mengakhiri pemalangan yang dilakukan pencari kerja.
Jumat kemarin (18/2/2022), dilakukan pertemuan bersama yang melibatkan unsur terkait. Pertemuan dihadiri Dinas Tenaga Kerja Teluk Bintuni, anggota DPRD Teluk Bintuni, anggota DPR Papua Barat, dan perwakilan BP Tangguh.
Anggota DPR Papua Barat, Syamsudin Seknun, usai pertemuan tersebut menjelaskan, semua pihak ingin mencari solusi terbaik bagi pencaker. Pihaknya tengah berusaha mencari titik temu.
“Kami membahas aksi pemalangan yang terjadi di Bintuni, tetapi sudah ada titik temu untuk diselesaikan. Memang terjadi pengurangan tenaga kerja terutama dalam pengerjaan train 3 yang sudah tahap akhir,” terang Syamsudin.
Namun, kata Syamsudin, akan ada rekrutmen tenaga kerja. Tentunya tetap mempertimbangkan kebutuhan sehingga tidak semua terakomodasi.
“Apalagi dengan sistem penerimaan dari BP yang merupakan perusahaan internasional. Mereka punya standar penerimaan yang khusus,” ujar dia.
Dikatakannya, sebenarnya dengan adanya P2TIM dapat menjawab kebutuhan tenaga ahli di BP Tangguh LNG. Hanya, selama ini memang terjadi pengurangan karyawan.
Kaya Syamsudin, hal itu tidak dapat dihindari. Perusahaan telah mengalkulasi kebutuhan tenaga sesuai secara cermat.
Selain itu, juga menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah sejumlah karyawan yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19. Nantinya karyawan yang sempat dirumahkan akan dilakukan pendataan ulang untuk mengisi posisi yang masih ada di perusahaan gas tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan melihat langsung kondisi yang terjadi di sana, termasuk berdialog langsung dengan pencari kerja agar kita juga bisa dengar langsung dari mereka,” tambah dia.
Sementara itu, perwakilan dari BP Tangguh LNG yang hendak diwawancarai menolak memberikan tanggapan dari pertemuan tersebut. Saat ini pemalangan masih terjadi di sejumlah perusahaan sub kontraktor yang berkaitan dengan karyawan BP Tangguh LNG. (LP3/Red)