MANOKWARI, Linkpapua.com – Ketua DPD Gerindra Papua Barat, Mohamad Lakotani, bersama sejumlah pengurus partai, Kamis siang (25/8/2022), membuka blokade di sekretariat partai yang dilakukan pengurus DPC Gerindra, Rabu (24/8/2022) kemarin. Lakotani mempertanyakan pihak-pihak mengatasnamakan pengurus yang melakukan blokade.
“Pihak-pihak itu mengatasnamakan pengurus DPC Gerindra, tetapi hanya Pak Daud Indou saja yang masih pengurus Gerindra. Tetapi, kalau DPC lain bukan lagi pengurus karena kita juga sedang mempersiapkan proses pelantikan pengurus-pengurus DPC. Sehingga yang mengatasnamakan 10 pengurus DPC itu dari mana saja yang tidak setuju saya sebagai Ketua DPD Gerindra Papua Barat,” ujar Lakotani usai membuka blokade sekretariat.
Lakotani menyebut, persoalan kader atau bukan kader Gerindra kemudian ditunjuk sebagai ketua partai di daerah sangat mungkin terjadi. Hal itu merujuk saat dirinya ditunjuk sebagai Ketua Gerindra Papua Barat pada 2017 lalu.
“Yang ditunjuk sebagai ketua Gerindra tentunya harus yang memiliki kompeten dan punya komitmen untuk membesarkan partai. Ada beberapa ketua DPD Gerindra yang juga ditunjuk bukan merupakan kader, tetapi punya kompetensi sehingga itu bukan suatu persoalan,” tambah dia.
Dalam SK pengurus-pengurus DPC yang baru yang sudah dikeluarkan DPP Partai Gerindra, yaitu DPC Gerindra Kaimana, Fakfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Manokwari, dan Sorong Selatan.
“Gerindra punya mekanisme, setiap pengurus suatu saat bisa diganti berdasarkan penilaian yang objektif. Untuk pengurus DPC menjadi kewenangan DPD yang mengajukan ke DPP. Selama ini ada beberapa DPC yang saat saya konsolidasi mereka tidak ada,” jelas Lakotani.
Adanya kritikan terhadap capaian kursi Gerindra yang menurun di bawah kepemimpinannya, Wakil Gubernur Papua Barat periode 2017-2022 ini mengaku seharusnya para pengurus introspeksi diri. Gerindra sendiri menjadwalkan melantik pengurus-pengurus DPC pada 3 September mendatang. (LP3/Red)