27.6 C
Manokwari
Selasa, April 23, 2024
27.6 C
Manokwari
More

    Bikin Bangga! 19 Alumni P2TIM Bintuni Tembus Industri Migas Brunei

    Published on

    BINTUNI, linkpapua.com- Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw melepas keberangkatan 19 alumni P2TIM-TB dalam rangka kontrak kerja ke Brunei Darussalam, Selasa (16/11/2021). Kasihiw menyebut, ini menjadi bukti SDM Bintuni bisa diserap ke mancanegara.

    P2TIM merupakan lembaga yang dibentuk Pemkab Bintuni bekerjasama dengan Petro Tekno Technical School pada awal 2017. Pembentukan P2TIM merupakan strategi Pemkab Bintuni guna mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan untuk bekerja di sektor industri kimia maupun migas.

    “Apresiasi patut kita berikan kepada lulusan P2TIM-TB. Kita harus kasih tahu kepada masyarakat, kenapa harus menerima tenaga kerja dari luar. Sementara Bintuni juga punya tenaga andal,” terang Kasihiw di sela sela seremoni pelepasan.

    Selama ini diakui Kasihiw, tenaga kerja lokal masih terkendala keterbatasan skill. Akibatnya, pekerja lokal hanya menjadi tenaga kerja kasar di perusahaan di Bintuni.

    “Pemuda kita hanya menjadi cleaning  service dan yang lain lain. Karena belum mampu menguasai teknologi dan pengetahuan keterampilan,” jelasnya.

    Baca juga:  Warga Distrik Ransiki Mansel Diduga Meninggal Akibat Vaksin, Warga Tutup Akses Utama Ransiki

    Karena itulah dihadirkan P2TIM Teluk Bintuni, diharapkan bisa menghasilkan tenaga kerja dengan skill mumpuni. Dan kata Kasihiw, harapan itu terwujud.

    P2TIM sudah menghasilkan 8 angkatan. Hampir 800 alumni siap pakai.

    “Tetapi kita menghadapi kendala dalam rekrutmen tenaga kerja. Rupanya ada yang sudah bekerja. Ada juga yang belum. Ada yang bekerja tapi dirumahkan. Ini fenomena yang kita lihat dan kita alami, ini upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui P2TIM,” paparnya.

    Dijelaskan Kasihiw, P2TIM-TB ini dibentuk untuk menyiapkan tenaga kerja di bidang konstruksi bangunan. Mereka adalah tenaga berskill yang disiapkan bekerja di lepas pantai.

    “Kami patut bangga karena anak-anak kami bisa diterima sampai keluar negeri. Ini merupakan tantangan bagi kita supaya anak-anak yang di kawasan Industri Migas itu harus juga siap masuk ke sana untuk mengikuti jejak rekan-rekan mereka yang lain,” ucapnya.

    Baca juga:  Ada 7 Daerah di RI, Kemenpan RB juga Pantau Jabatan Kritikal di Papua Barat

    Kasihiw berharap di 2023 pemerintah akan membangun industri migas di Papua Barat. Agar nantinya anak-anak PB khususnya Bintuni bisa terserap.

    Hendra Pribadi, Direktur P2TIM-TB mengatakan, telah memberi kesempatan kepada semua lulusan untuk membuktikan skill mereka. Karena itu pihaknya telah meyakinkan perusahaan lain di Indonesia, di luar Papua untuk bisa memberikan kesempatan kepada lulusan P2TIM Bintuni.

    “Di tengah pandemi Covid 19, pada perusahaan yang saat itu justru mengalami kesulitan untuk mempekerjakan lulusan kita dan hari ini kita menjawab tantangan baru. Di mana lulusan P2TIM mampu untuk bekerja di dunia luar. Bukan hanya di Indonesia,” katanya.

    Mereka yang diberangkatkan ke Brunei antara lain Andi, Arnol O C Wanma, Axel G. Kirihio, Erwan Hidayat, Fernando R. P. Larwuy, Jeri Tandi Payung, Jonand Mambay, Kardianto, Khoirul Ma’ruf, Marthen Stenli Way, Muh Yusuf Amin, Muhammad Husain Manaray,Patric J. Hehamahwa, Saddam Husein Malawat, Samuel Lapu, Usman Kabestubun, William F. Wamburye, Yulius Kindewara dan Zulkifli Bin Abdullah.

    Baca juga:  Realisasi di Atas 85 Persen, Bupati Sebut Belanja Teluk Bintuni TA 2020 Cukup Baik

    “Kita buktikan bersama bahwa perjalanan menuju keberhasilan bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja. Semua butuh proses semua butuh waktu. Semua butuh tenaga. Begitu besar perhatian dari pemerintah daerah baik dari provinsi Papua Barat ataupun Kabupaten Teluk Bintuni,” kata Hendra.

    Sementara itu Ketua DPRD Simon Dowansiba menyampaikan rasa bangganya dengan terserapnya 9 alumni P2TIM ke Brunei. Ia berharap, mereka bisa mengharumkan nama Bintuni di negara orang.

    “Saya juga berharap P2TIM tetap berlanjut agar bisa mendidik anak-anak kita 7 suku menjadi anak-anak Papua yang mampu bersaing di dunia perusahaan. Agar daerah ini semakin berkembang dan anak-anak kita tidak lagi menjadi penonton di rumah sendiri. Karena mereka sudah punya SDM,” imbuh Simon. (Saryanto).

    Latest articles

    Mengenal Dianawaty Teknisi Perempuan di Tangguh LNG: Pejuang Gender

    0
    JAKARTA,linkpapua.com- Dianawaty, Completion Engineer di Tangguh LNG adalah satu dari segelintir perempuan yang menggeluti pekerjaan sebagai teknisi. Namun lewat profesi ini ia membuktikan bahwa...

    More like this

    Mengenal Dianawaty Teknisi Perempuan di Tangguh LNG: Pejuang Gender

    JAKARTA,linkpapua.com- Dianawaty, Completion Engineer di Tangguh LNG adalah satu dari segelintir perempuan yang menggeluti...

    Selamat! Petrus Kasihiw Raih Gelar Doktor Lingkungan di Unipa

    MANOKWARI,LinkPapua.com- Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw berhasil meraih gelar doktor bidang lingkungan usai menjalani...

    Cegah Banjir, Kodim 1806/TB Bersihkan Parit di Kampung Banjar Ausoy

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Komandan Kodim 1806/TB, Letkol Inf Teguh Eko Efendi memimpin pembersihan parit sepanjang...