MANOKWARI, Linkpapua.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Manokwari melakukan aksi di Kantor DPR Papua Barat, Rabu (7/9/2022), menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sekitar 40 mahasiswa bergerak dari kampus STKIP Muhammadiyah Manokwari menuju Kantor DPR Papua Barat menggunakan kendaraan bermotor.
Mereka menilai, adanya kenaikan harga BBM makin memberatkan masyarakat yang telah terdampak pandemi Covid-19. Hal ini juga bisa memicu naiknya jumlah kemiskinan.
“Kami atas nama Badan Eksekutif Mahasiswa meminta secara tegas agar pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak,” ujar Mohamad Iskandar Arey, Ketua BEM STKIP Muhammadiyah Manokwari.
Anggota DPR Papua Barat, Mugiyono, yang menerima aksi mengatakan menerima aspirasi dan akan meneruskan apa yang menjadi suara para mahasiswa kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.
“Kami akan sampaikan apa yang disampaikan oleh mahasiswa kepada pimpinan dan pimpinan segera menindaklanjuti kepada pemerintah pusat,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan bahwa Fraksi PKS merupakan satu-satunya fraksi yang menyatakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Sejak 3 september lalu, harga BBM di seluruh Indonesia mengalami kenaikan. BBM jenis pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Lalu, solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian, pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (LP9/Red)