27.6 C
Manokwari
Jumat, September 20, 2024
27.6 C
Manokwari
More

    Banyak Kasus ‘Malaria Impor’, Dinkes Bintuni Fokus Tangani 127 Kampung

    Published on

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com-Sedikitinya 127 kampung di 10 distrik di Kabupaten Teluk Bintuni akan menjadi fokus eliminasi malaria. Eliminasi akan berlangsung hingga 15 Agustus mendatang.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Franky D Mobilala, mengatakan, eliminasi dilakukan karena kampung-kampung tersebut telah bebas dari kasus malaria selama 5-10 tahun terakhir. Saat ini, tim dari Dinas Kesehatan telah turun ke lapangan untuk memastikan kondisi di setiap kampung.

    Baca juga:  Konsolidasi Kader, Partai Golkar Bintuni Optimistis Menang di Pileg 2024

    “Pemeriksaan akan berlangsung hingga 15 Agustus 2024. Hasil dari evaluasi tim akan menentukan apakah kampung-kampung tersebut benar-benar bebas malaria. Jika memenuhi kriteria, pengumuman resmi akan dilakukan pada 17 HUT RI ke-79,” ujar Franky.

    Sejumlah distrik yang akan dieliminasi di antaranya Arandai, Jagiro, Mayado, dan Fafurwar. Franky menambahkan bahwa upaya eliminasi malaria ini bukan berarti Bintuni bebas dari malaria, melainkan karena masih banyak malaria impor dari luar daerah.

    Baca juga:  LKPJ Periode 2016-2021, Petrus Kasihiw Beberkan Strategi Pengendalian Defisit

    “Penularan malaria terjadi melalui nyamuk dan manusia, malaria impor ini kan masih banyak. Kami berusaha keras untuk menurunkan angka penularan ini,” kata Frangky.

    Pihaknya menargetkan ke depan API (Annual Parasite Incidence) harus di bawah satu per 1.000 penduduk. Di mana dalam jumlah 1.000 pendudukan hanya ada 1 penderita malaria.

    Sementara itu, upaya dinas kesehatan lainya, tim eliminasi malaria daerah telah dibentuk. Tim tersebut terdiri dari berbagai OPD, termasuk Dinas Perhubungan dan DPR, serta dipimpin oleh Sekda dan dilindungi oleh Bupati dan Wakil Bupati.

    Baca juga:  Panen Raya Jagung, Dandim Teluk Bintuni: Ketersediaan Pangan Bagian dari Pertahanan

    “Evaluasi dilaksanakan 15 Agustus 2024 untuk menentukan status bebas malaria,” terang Frengky.

    Dengan dukungan dari semua pihak terkait, diharapkan Kabupaten Teluk Bintuni dapat mencapai target bebas malaria, sehingga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.(LP5/Red)

    Latest articles

    APBD-P Bintuni 2024 Diproyeksi Rp3,6 Triliun, Prioritaskan Pelayanan Publik  

    0
    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- DPRD Teluk Bintuni menggelar rapat paripurna pembahasan Rancangan APBD Perubahan 2024, Kamis (19/9/2024) malam. Dalam postur sementara, APBD-P diproyeksi naik menjadi Rp3,6...

    More like this

    APBD-P Bintuni 2024 Diproyeksi Rp3,6 Triliun, Prioritaskan Pelayanan Publik  

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- DPRD Teluk Bintuni menggelar rapat paripurna pembahasan Rancangan APBD Perubahan 2024, Kamis...

    Sambut Pilkada 2024, KPU Papua Barat Gelar Jalan Santai di Teluk Bintuni  

    TELUK BINTUNI,LinkPapua - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat menggelar jalan sehat menyongsong Pilkada...

    Dahamaddin Gabung Damai, Eks Tim Pemenangan Komitmen Tetap di Barisan Yo Join

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Politisi PPP, Dahamaddin disebut bergabung dengan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati...