25.9 C
Manokwari
Sabtu, Maret 15, 2025
25.9 C
Manokwari
More

    Balitbangda: Pasar Rumput Laut Wondama Sudah Terbuka

    Published on

    Manokwari,Linkpapuabarat.com-Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat, Charlie Heatubun mengatakan bahwa pasar rumput laut Teluk Wondama sudah terbuka.

    Dia berharap hasil panen di daerah tersebut terus digenjot dengan mengoptimalkan peran petani serta luas wilayah perairan yang tersedia.

    “Wilayah perairan Teluk Wondama masih sangat luas. Jika dioptimalkan kita bisa meningkatkan panen petani hingga 100 kali lipat,” kata Charlie, Senin (2/11).

    Menurutnya kondisi iklim Indonesia termasuk Teluk Wondama sangat mendukung. Penanaman dan panen bisa dilakukan sepanjang tahun.

    Baca juga:  Orgenes Wonggor Harap APBD-P 2024 Bisa Menjawab Kebutuhan Masyarakat

    “Kita berada di wilayah Khatulistiwa dengan iklim tropis. Sepanjang tahun petani bisa tanam dan panen. Apalagi masa untuk panen rumput laut ini cuma 45 hari,” katanya lagi.

    Pada Selasa pekan lalu 20 ton hasil panen rumput laut petani asli Papua di Teluk Wondama dikirim ke Surabaya. Saat ini rumput laut baru dikembangkan di sejumlah kampung yang tersebar di tiga distrik/kecamatan yakni Roon, Roswar serta Rumberpon.

    Charlie berharap masyarakat pesisir di distrik lain juga mulai membudidayakan tanaman tersebut. Saat ini produksi rumput laut di daerah tersebut masih sangat kecil, sedangkan pasar sudah terbuka lebar.

    Baca juga:  Pemprov Papua Barat Segera Realisasikan Kebun Sumber Bahan Pangan

    “Kendala kita ada pada petani, belum banyak masyarakat di sana yang membudidayakan rumput laut. Mudah-mudahan setelah melihat hasilnya, yang lain tergiur dan mau memulai,” ucap Charlie lagi.

    Secara keseluruhan, kata dia, produksi petani di tiga distrik ini baru berada pada kisaran 10 hingga 20 ton perpanen. Dengan luas wilayah perairan di Teluk Wondama produksi bisa ditingkatkan setidaknya mencapai 200 ton.

    Baca juga:  Anggota Terpilih KPU Pegaf Diumumkan, Ini Nama-namanya

    Disisi lain, lanjut Heatubun, transportasi masih kendala dan membutuhkan perhatian serius dari sejumlah pemangku kepentingan.

    “Mengingat jalur distribusi sangat berpengaruh terhadap pemberlakuan harga ditingkat petani. Biaya operasionalnya imbasnya, harga di petani tertekan,” katanya.

    “Petani mendapat harga beli Rp 6 perkilo gram, sedangkan harga jual di Surabaya Rp 18 ribu. Ada kesenjangan cukup jauh karena pembeli harus menanggung seluruh biaya operasional,” sebut Charlie menambahkan. (LPB1/red)

    Latest articles

    Sebar 1.000 Takjil, Polda Papua Barat Berkolaborasi dengan Ormas dan Mahasiswa

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Polda Papua Barat Bersama Ormas, BEM, Mahasiswa dan OKP membagikan 1.000 Takjil Kepada Masyarakat. Pembagian tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolda Papua Barat...

    More like this

    Sebar 1.000 Takjil, Polda Papua Barat Berkolaborasi dengan Ormas dan Mahasiswa

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Polda Papua Barat Bersama Ormas, BEM, Mahasiswa dan OKP membagikan 1.000 Takjil...

    Safari Ramadhan dengan Warga Ikaswara, Hermus Indou: ini Moment Silaturahmi

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari dan Wakil Bupati Manokwari menghadiri Safari Ramadhan di Ikatan Sunda...

    Pemprov Papua Barat Prioritaskan Pengentasan Kemiskinan, Gelar Rakornas 17 Maret

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)...