MANOKWARI, Linkpapua.com – Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Manokwari mencatat, lebih dari 1.000 ternak babi mati sejak merebaknya flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Pemkab Manokwari kini gencar melakukan kampanye pencegahan.
Selasa (27/4/2021) dinas pertanian melakukan sosialisasi di Kelurahan Padarni. Sosialisasi ini menyentuh para peternak dan masyarakat.
“Untuk data sementara babi yang mati 995 ekor di 7 distrik. Ini datanya belum lengkap dan masih akan bertambah karena di beberapa distrik minta kami cek tetapi belum turun ke sana. Sehingga jumlah babi yang mati bisa lebih dari seribu ekor,” ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Nikson Karubaba, Selasa (27/4/2021).
Nikson mengatakan, pihaknya telah meminta kepada masyarakat agar untuk sementara tidak ada yang menjual daging babi. Termasuk menghentikan sementara mengonsumsinya.
“Ini sesuai dengan surat edaran Bupati Manokwari untuk mengantisipasi penyebaran ASF di Manokwar. Penyakit ini memiliki penyebaran yang cepat, sehingga jika ditemukan ada babi yang mati jangan lagi dikonsumsi dan melaporkan kepada dinas,” terang Nikson.
Nilson menjelaskan, penyakit ini diduga sudah ada sejak Februari lalu. Tetapi tidak ada laporan dari peternak ke dinas terkait. Akhirnya, penyebaran virus ini baru teridentifikasi beberapa minggu terakhir.
“Kondisi saat ini belum ada vaksinnya sehingga kita hanya bisa melakukan pencegahan,”ungkapnya.
Untuk melakukan pencegahan menyebarnya virus tersebut pihaknya meminta warga maupun peternak babi untuk secara rutin membersihkan kandang maupun menyemprotkan disenfektan.(LP3/Red)





