TELUK BINTUNI, Linkpapua.com – Kampung Argosigemerai, Satuan Permukiman (SP) 5, Distrik Bintuni Timur, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, diresmikan sebagai Kampung Pancasila, Kamis (3/11/2022).
Dandim 1806/Teluk Bintuni, Letkol Arh. Patrick Arya Bima, dalam sambutannya mengatakan peresmian Kampung Pancasila merupakan realisasi dari perintah
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Tujuannya, untuk melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancasila, menciptakan kerukunan terhadap umat beragama, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta mendorong masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai sesama. Selain itu, mendukung kehidupan masyarakat yang rukun, santun, dan berbudaya.
“Kampung Pancasila merupakan julukan untuk desa yang dijadikan sebagai implementasi dari nilai-nilai Pancasila dan sebagai contoh dalam penerapan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari hari di masyarakat,” kata Patrick.
Patrick melanjutkan, Kampung Pancasila diharapkan dapat menciptakan media pembelajaran Pancasila bagi masyarakat luas, menumbuhkan kerukunan masyarakat dalam bingkai Pancasila karena penduduknya yang beragam dalam menganut agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, maupun Konghucu.
“Kampung Pancasila harus menanamkan pemahaman bahwa seluruh warga negara wajib menerapkan sila-sila Pancasila serta dapat menanamkan nilai-nilai bhinneka tunggal ika,” jelasnya.
Patrick menyebut Kampung Argosigemerai sebagai daerah yang sangat majemuk. Memiliki berbagai macam agama, tetapi sangat rukun dan damai. Kampung Argosigemerai pun diharapkan mampu menjadi contoh bagi kampung-kampung lain yang ada di Teluk Bintuni.
“Saya selaku Dandim 1806/Teluk Bintuni mengajak kepada saudara-saudara untuk turut membantu menjaga dan mendukung agar nantinya kita dapat menciptakan masyarakat yang adil, makmur, aman, damai, dan sejahtera, dengan berdasarkan Pancasila dan bhinneka tunggal ika,” ucapnya.
Sementara, mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, Plt Kepala Badan Kesbangpol, Rheinhard C. Maniagasi, mengatakan ada beberapa hal yang melatarbelakangi terbentuknya Kampung Pancasila.
Pertama, menegakkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman rakyat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.
Kedua, sebagai contoh penerapan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Ketiga, sebagai contoh toleransi antarumat beragama.
Keempat, sebagai contoh hidup damai, sikap tanpa pamrih meskipun ada perbedaan agama, suku, dan ras.
Kelima, adanya kerukunan sikap masyarakat di daerah yang terpilih sebagai Kampung pancasila.
“Kampung Argosigemerai salah satu kampung yang sangat majemuk dari agama, suku, maupun ras. Dalam keseharian masyarakatnya dari berbagai macam latar belakang pendidikan ada. Sangat tepat disebut salah satu Kampung Pancasila serta ke depan ada kampung-kampung yang lain,” tuturnya. (LP5/Red)