MANOKWARI, Linkpapua.com – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Manokwari 2022 diproyeksi ada di angka Rp1,2 triliun lebih. Belanja daerah akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi.
Demikian yang menjadi penekanan Bupati Manokwari Hermus Indou pada sidang
paripurna DPRD Manokwari tentang penyampaian Kebijakan Umum Anggaran- Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2022, Senin (29/11/2021).
Hermus mengungkapkan, semua sektor mengalami kemunduran akibat pandemi. Karena itu belanja daerah harus lebih prioritas pada sektor-sektor pemulihan ekonomi.
“Akibat wabah pandemi Covid-19 masih belum juga usai maka prioritas kita adalah perbaikan ekonomi,” katanya.
Hermus menyebut, dampak pandemi belum berakhir. Apalagi dalam waktu Indonesia akan kembali memberlakukan kebijakan PPPM level 3 secara nasional.
Dampaknya lanjut Hermus, diprediksi mengakibatkan menurunnya aktivitas masyarakat. Lalu kata dia ini akan berimbas pada menurunnya interaksi ekonomi, aktivitas pemerintahan, bahkan sampai pada pelayanan publik.
“APBD harus bisa kita kontrol agar menjangkau hal hal prioritas. Di sini sangat dibutuhkan energi dan stamina yang prima serta kemampuan berpikir yang tinggi,” jelasnya.
Dijelaskan Hermus, dari sisi keuangan daerah, dampak Covid-19 masih terasa hingga sekarang. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah.
Juga menurunnya alokasi pendapatan transfer yang bersumber dari dana insentif daerah, dana desa dan pendapatan bagi hasil pajak provinsi.
“Kita harapkan dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah tahun 2022 terjalin sinergitas program pembangunan ekonomi berbasis kawasan didukung sumber daya manusia dan infrastruktur sesuai pada hasil musrenbang Kabupaten Manokwari. Agar semua terarah,” jelasnya.
Proyeksi APBD tahun 2022 Kabupaten Manokwari sebesar Rp1.269.283.860.602. Dengan kebijakan belanja daerah total belanja APBD Manokwari tahun anggaran 2022 direncanakan sebesar Rp. 1.267.648.860.602,00.
Untuk pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan sisa lebih perhitungan anggaran atau silpa yang diproyeksikan sebesar Rp0, dan penerimaan pinjaman daerah sebesar Rp88.355.000.000.
Sedangkan pengeluaran pembiayaan diproyeksikan sebesar Rp89.990.000.000,00 diperoleh pembiayaan netto -Rp1.635.000.000 dari hasil perhitungan kebijakan pendapatan belanja maupun pembiayaan daerah. (LP3/Red)