27.8 C
Manokwari
Minggu, Januari 19, 2025
27.8 C
Manokwari
More

    Ali Baham Minta jangan Bergantung pada Beras: Ada Petatas, Keladi, Kasbi dan Sagu.

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua. com- Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere mengatakan, masyarakat Papua Barat harus belajar mengubah pola pikir dalam menyikapi krisis pangan. Salah satunya dengan menjadikan pangan-pangan lokal sebagai konsumsi utama.

    Hal ini disampaikan Ali Baham saat memimpin apel perdana ASN di Kantor Gubernur PB, Senin (6/11/2023).

    “Karena itu OPD terkait saya minta agar dipastikan kita mengurangi ketergantungan pada beras. Lahan produksi padi semakin sempit. Bisa sebabkan kelaparan. Tapi kita punya pangan lokal yang bisa dikembangkan,” ujar Ali Baham.

    Ali mengemukakan, mulai saat ini akan dilakukan gerakan ketahanan pangan lokal. Di mana ketergantungan pada beras akan dikurangi. Program ini kata Ali harus benar-benar fokus.

    Baca juga:  Cabup-cawabup sembilan daerah akan teken pakta integritas Pilkada sehat

    “Jangan sampai gagal. Mau bantu saya kah tidak? Ubah minset kalau makan keladi dan petatas orang kampung, harus diubah. Mulai hari ini makan-makan di acara resmi di kabupaten atau provinsi, ganti nasi dengan petatas, keladi, kasbi, sagu rebus dan lain-lain. Beli dari Pasar Wosi dan sekitarnya. Mau makan nasi pulang ke rumah masing-masing sana,” ujar Ali Baham.

    Ali Baham menegaskan akan segera menganggarkan lewat Biro Umum agar program pemberlakuan olahan bahan lokal sebagai makanan di setiap agenda resmi pemprov dan kabupaten bisa terealisasi.

    Baca juga:  Wujudkan Program JKN, Pj Gubernur Ali Baham Minta Dukungan OPD

    Ali lalu bercerita saat jalan-jalan ke Pasar Wosi. Kata dia waktu itu ada keladi tumbuk dan melihat banyak makanan lokal yang dijual tapi tak diminati warga.

    “Nah ini yang akan kita ubah. Pangan lokal harus jadi konsumsi utama kita,” katanya.

    Menurutnya, program ini juga akan didukung program subsidi transportasi bagi masyarakat penjual bahan lokal dari Kabupaten Arfak ke Manokwari. Sebab yang menjadi problem selama ini adalah biaya transportasi yang mahal dibandingkan dengan harga jual.

    “Gerakan pangan lokal ini mudah-Mudahan keladi, petatas, dan kasi di pasar habis terus. Dengan demikian petani akan lebih giat bertanam termasuk dalam lahan pekarangan,” terang Ali Baham.

    Baca juga:  Pj Bupati Tambrauw Raih Medali Perak Bulu Tangkis Eksekutif Pornas XVI Korpri 2023

    Ali juga mendorong olahan pangan dibuat lebih menarik agar diminati warga.

    “Segera konsultasi dengan ahli kuliner olah bahan lokal menjadi kuliner yang menarik bagi konsumen. Dibuat festival kuliner,” pintanya.

    Selanjutnya, Ali menegaskan akan melaksanakan secara serius apa yang menjadi arahan Mendagri kepadanya.

    “Saya harus memastikan semua proses di KPU dimonitor dengan baik. Hal-hal yang diperlukan akan dibahas bersama termasuk aparat keamanan,” katanya.  (LP1-red)

    Latest articles

    Hermus ajak Warga Flobamora ikut membangun Manokwari

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com-Bupati Manokwari Hermus Indou menghadiri Lepas sambut tahun 2025 yang digelar oleh Kerukunan Keluarga Besar Flobamora Papua Barat pada Minggu (19/1/2025) di aula...

    More like this

    Hermus ajak Warga Flobamora ikut membangun Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Bupati Manokwari Hermus Indou menghadiri Lepas sambut tahun 2025 yang digelar oleh Kerukunan...

    Asah Skill Komunikasi, GBI Manokwari Gelar Pelatihan Public Speaking

    MANOKWARI,Linkpapua.com -Departemen Pemuda dan Anak (DPA) GBI menggelar pelatihan public speaking for youth yang...

    Hermus Indou:Perda Manokwari Kota Injil akan Direvisi Tahun ini

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan pihaknya bersama DPRK Manokwari akan merevisi Peraturan...