MANOKWARI, linkpapua.com- Para aktivis dari Komunitas Anti Korupsi Papua Barat berunjuk rasa di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Papua Barat di Manokwari, Selasa (14/3/2024). Mereka mendesak BPK segera mengeluarkan hasil audit kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi KONI.
Massa membentangkan spanduk bertuliskan desakan kepada BPK.Tak hanya soal kasus KONI, BPK juga diminta menindaklanjuti audit sejumlah indikasi penyalahgunaan keuangan negara di wilayah Papua Barat.
“Ada sejumlah kasus dugaan korupsi uang negara yang diaudit oleh BPK, kami minta agar hasil audit Perhitungan Kerugian Negara (PKN) segera diekspose untuk diketahui publik,” ujar Markus Yenu, penanggung jawab aksi.
Menurut Yenu, salah satu kasus yang menjadi perhatian masyarakat adalah dugaan korupsi hibah organisasi KONI Papua Barat. Kasus ini diduga terjadi korupsi pada tahun anggaran 2019-2021.
“Masyarakat memiliki hak untuk mendorong penegakan hukum dan menentang perilaku koruptif,” ujar Yeni.
Karena ulah oknum-oknum itulah yang sebenarnya menghambat pembangunan dan memperpanjang penderitaan rakyat.
Setelah melakukan orasi di depan kantor BPK Papua Barat, perwakilan massa aksi diberikan ruang untuk menyerahkan pernyataan sikap kepada utusan kepala BPK Papua Barat.
“Aspirasi sudah kami serahkan, dan kami akan terus mengawal sampai ada kepastian (hasil PKN) dari sejumlah kasus dugaan korupsi yang diaudit BPK,” kata Yenu.
Selanjutnya, juru bicara BPK RI Perwakilan Papua Barat Yunice Kambuaya, mengatakan bahwa aspirasi itu akan diserahkan langsung kepada pimpinan BPK RI Papua Barat.
“Bapak kepala perwakilan sedang mengikuti zoom meeting, jadi kami sifatnya menerima saja tidak bisa memberikan jawaban atas aspirasi massa aksi hari ini,” singkat Yunice Kambuaya.(*/red)