RAJA AMPAT, LinkPapua.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Raja Ampat, Papua Barat Daya, merancang pengembangan kebun percontohan di tiga lokasi strategis dengan total target lahan mencapai 120 hektare.
Langkah ini ditempuh sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar daerah.
Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, menjelaskan pihaknya tengah melakukan pendekatan kepada pemilik hak ulayat agar lahan-lahan potensial dapat dimanfaatkan secara legal dan partisipatif oleh kelompok tani.

“Kami sedang komunikasi dengan masyarakat adat, harapannya mereka bersedia menyerahkan sebagian lahan untuk dikelola bersama kelompok tani dalam bentuk kebun percontohan,” ujarnya saat penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Anggota DPR RI Komisi IV Dapil Papua Barat Daya, Robert Joppy Kardinal, Rabu (25/6/2025).

Bantuan alsintan yang diserahkan meliputi 5 unit hand tractor, 33 unit handsprayer, dan 22 unit pompa air untuk sejumlah kelompok tani di Raja Ampat.
Adapun tiga lokasi yang direncanakan untuk pengembangan kebun percontohan berada di sekitar perumahan 200-300 di Waisai, kawasan Warsamdin, dan Wawiyai. Berdasarkan peta yang dimiliki Pemkab, lahan potensial mencakup 20 hektare di Waisai, serta masing-masing 50 hektare di Warsamdin dan Wawiyai.
Orideko berharap kebun percontohan ini tak hanya menjadi sarana pembelajaran teknis pertanian, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat kampung dan distrik lain untuk mengembangkan potensi lokal mereka.
“Di kebun ini nanti masyarakat bisa belajar lalu pulang ke kampung dan terapkan. Ini bukan hanya soal pangan, tapi juga soal ekonomi, pariwisata, dan pembukaan lapangan kerja,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi IV, Robert Joppy Kardinal, menyatakan dukungan atas rencana tersebut. Dia menekankan pentingnya pendekatan berbasis kearifan lokal dalam pelaksanaan program pertanian di Papua.
“Kami di DPR RI siap mendukung. Ini program nasional juga,” ucapnya. (*/red)




