28.1 C
Manokwari
Rabu, Juni 4, 2025
28.1 C
Manokwari
More

    Pemprov Papua Barat Perkuat Akses OAP dalam Proyek Pengadaan Pemerintah

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat komitmen memperkuat akses pengusaha orang asli Papua (OAP) dalam proyek pengadaan barang dan jasa (barjas) pemerintah.

    Komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan focus group discussion (FGD) di Hotel Aston Niu, Selasa (27/5/2025), yang secara khusus membahas upaya afirmasi dan pemberdayaan pengusaha asli Papua.

    Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Papua Barat, Melkias Werinussa, mengungkapkan alokasi belanja pengadaan barang dan jasa pemerintah yang mencapai triliunan rupiah setiap tahun belum berdampak signifikan bagi pelaku usaha OAP. Padahal, Papua Barat memiliki potensi kekayaan alam dan sumber daya manusia yang besar.

    Baca juga:  Berburu Kuliner di Inggandi Beach Restauran, Manjakan Rasa dengan View Laut Mansinam

    Menurutnya, pengusaha asli Papua masih menghadapi berbagai kendala sistemik, seperti keterbatasan akses informasi pengadaan, lemahnya kapasitas manajerial dan teknis, sulitnya akses permodalan, persaingan yang tidak setara, hingga minimnya partisipasi dalam proyek pemerintah.

    Dia menegaskan, pelaksanaan FGD ini memiliki dasar hukum yang kuat, yakni Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019, serta prinsip affirmative action bagi masyarakat asli Papua.

    Baca juga:  Anggaran Terpangkas, PUPR Papua Barat Ngaku Kewalahan Akomodir Kontraktor OAP

    FGD ini, lanjut Werinussa, bertujuan menciptakan ekosistem pengadaan barang dan jasa yang adil, transparan, dan berpihak kepada pengusaha OAP. Namun prinsip efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas tetap menjadi pijakan utama.

    “Pemerintah Provinsi Papua Barat memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan peraturan yang berkualitas dan berpihak pada rakyat, melakukan proses legislasi yang partisipatif, memastikan implementasi dan evaluasi berkelanjutan, serta menjadikan pengusaha asli Papua sebagai subjek, bukan objek pembangunan,” ujarnya.

    Baca juga:  Dominggus-Lakotani Selesai Jalani Cek Kesehatan, Siap Dilantik 20 Februari

    Forum ini juga diharapkan menjadi momentum untuk merumuskan regulasi afirmatif yang tidak hanya baik di atas kertas, tetapi juga implementatif di lapangan. Mekanisme dan strategi pelaksanaannya pun ditargetkan langsung menyentuh kebutuhan riil pengusaha asli Papua.

    Dia menambahkan, langkah hari ini menjadi fondasi penting dalam perjalanan panjang mewujudkan keadilan ekonomi di Papua Barat. Kolaborasi semua pihak akan menjadi kunci keberhasilan. (LP14/red)

    Latest articles

    Wabup Teluk Bintuni Joko Lingara Akan Salat Iduladha di Distrik Babo

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, akan melaksanakan salat Iduladha 1446 H/2025 M di Distrik Babo, Jumat (6/6/2025). Kehadirannya...

    More like this

    Wabup Teluk Bintuni Joko Lingara Akan Salat Iduladha di Distrik Babo

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, akan melaksanakan salat...

    Satgas Damai Cartenz Serahkan Tersangka Iyoktogi Telenggen ke Kejaksaan

    WAMENA, LinkPapua.com – Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025 menyerahkan tersangka kasus pembunuhan...

    Tangkal Inflasi, Pemprov Papua Barat Bagikan Bibit Cabai dan Buah-buahan

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemprov Papua Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan membagikan 1.000 bibit cabai...