TELUK WONDAMA, LinkPapua.com – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama menyoroti rendahnya kualitas pendidikan di Teluk Wondama. Meski angka partisipasi sekolah meningkat, masih banyak lulusan SD, SMP, bahkan SMA yang belum mampu membaca, menulis, dan berhitung dengan lancar.
Sorotan ini menjadi salah satu poin utama dalam rekomendasi DPRK terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Teluk Wondama 2024. Rekomendasi itu dibacakan Anggota DPRK Robert Gayus Baibaba dalam rapat paripurna di gedung DPRK, Rasiei, Senin (28/4/2025) lalu.
“Fakta ini tentunya menjadi potret buram dunia pendidikan Kabupaten Teluk Wondama yang menyandang predikat sebagai tanah peradaban orang Papua, tempat di mana orang asli Papua pertama kali mengenal menulis, membaca, dan berhitung,” ujarnya.
DPRK menilai, meskipun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Teluk Wondama mengalami peningkatan dari 63,84 pada 2023 menjadi 64,52 pada 2024, kenyataan di lapangan masih jauh dari memuaskan. Masalah mendasar, seperti rendahnya kompetensi dasar lulusan sekolah, masih menjadi tantangan besar.
Untuk itu, DPRK mendorong pemerintah daerah segera menyusun rencana strategis (renstra) pengelolaan pendidikan yang menjadi peta jalan (roadmap) untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Baibaba mengatakan, renstra tersebut harus mencakup peningkatan kompetensi dan penambahan jumlah guru, terutama di bidang studi yang masih kekurangan tenaga pengajar. Penataan ulang distribusi guru juga dinilai penting agar pemerataan kualitas pendidikan dapat tercapai hingga ke wilayah pesisir, kepulauan, dan pedalaman.
“Penyediaan sarana penunjang pendidikan, seperti rumah kepala sekolah dan rumah guru, laboratorium, akses internet juga meubeler bagi sekolah-sekolah yang baru didirikan atau direnovasi,” katanya. (rex/red)




