MANOKWARI, LinkPapua.com – BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Papua Barat, memastikan seluruh calon jemaah haji (CJH) terlindungi melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan kepesertaan JKN aktif, para jemaah mendapatkan jaminan layanan kesehatan, baik sebelum keberangkatan, selama menjalani ibadah di tanah suci, maupun setelah kembali ke tanah air.
Pelaksanaan ibadah haji, sebagai rukun Islam kelima, membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang prima. Karena itu, perlindungan kesehatan menjadi faktor penting yang harus dipastikan sejak awal.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Dwi Sulistyono Yudo, menjelaskan kepesertaan aktif dalam program JKN kini menjadi salah satu syarat wajib dalam proses administrasi haji. Ini merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN.
“Dengan menjadi peserta JKN aktif, jemaah calon haji tidak perlu khawatir dengan biaya pelayanan kesehatan jika sewaktu-waktu membutuhkan pengobatan selama menjelang keberangkatan serta kepulangan kembali ke tanah air,” ujar Dwi dalam keterangannya, Senin (28/4/2025).
Dwi menambahkan, syarat kepesertaan aktif tidak akan menghambat proses administrasi. Namun, layanan kesehatan melalui JKN hanya dapat diberikan jika status keaktifan peserta sudah dipastikan.
Untuk memudahkan jemaah, pengecekan status JKN bisa dilakukan melalui layanan non-tatap muka, seperti aplikasi Mobile JKN, Care Center 165, atau layanan WhatsApp Pandawa di nomor 0811-8165-165.
Bagi jemaah yang belum menjadi peserta JKN, segera lakukan pendaftaran. Jika sudah terdaftar, tetapi statusnya tidak aktif karena tunggakan iuran, bisa melunasi tunggakan atau mengikuti Program Rencana Pembayaran Bertahap (Rehab).
Selain itu, bagi jemaah yang mengalami kendala ekonomi, dapat mendaftarkan diri sebagai peserta JKN yang iurannya dibiayai pemerintah daerah melalui Dinas Sosial setempat.
Sementara itu, Andi Nuhung (43), salah satu CJH tahun 2025 dari Manokwari, menceritakan pengalamannya memanfaatkan layanan JKN. Dia merasa sangat terbantu saat berobat karena sakit gigi tanpa harus mengeluarkan biaya pribadi.
“Waktu itu saya menggunakan JKN untuk berobat karena gigi saya sakit. Saya merasa senang karena pelayanan yang diberikan sangat baik, bahkan saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Saya merasa sangat terbantu dengan adanya program JKN karena telah menjamin perlindungan kesehatan saya dan juga keluarga,” katanya.
Andi juga mengaku lebih tenang menjalani persiapan ibadah haji setelah memastikan status JKN-nya aktif. Ia rutin menggunakan aplikasi Mobile JKN untuk memastikan semua layanan kesehatan mudah diakses.
“Saya juga telah lama memanfaatkan aplikasi Mobile JKN yang membantu saya dalam mengakses layanan kesehatan yang saya butuhkan. Mengingat waktu keberangkatan sudah semakin dekat, saya pun harus terus memastikan kesehatan fisik dan mental saya tetap terjaga,” ucapnya.
Dia juga berharap pemerintah terus memperluas akses layanan kesehatan untuk seluruh calon jemaah haji, demi mendukung kelancaran ibadah yang maksimal dan memperoleh haji yang mabrur. (LP14/red)




