TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, meninjau pabrik pengolahan sagu di Distrik Tomu, Rabu (26/3/2025). Dalam kunjungan tersebut, dia menegaskan pentingnya pengembangan sagu sebagai pangan lokal yang memiliki potensi besar dalam ketahanan pangan daerah.
“Sagu dimanfaatkan sebagai bahan pangan alternatif dalam bentuk pangan pokok, seperti papeda dan sebagai pangan pendamping dalam bentuk sagu lempeng, sinoli, bagea, dan lainnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa luas hutan sagu produktif di Teluk Bintuni mencapai 32.526 hektare. Sebagian besar tersebar di empat distrik, yakni Distrik Tomu (7.609 hektare), Distrik Aranday (3.208 hektare), Distrik Kamundan (16.106 hektare), dan Distrik Weriagar (5.603 hektare). Menurutnya, potensi ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung kemandirian pangan daerah.

Ketua Rumah Produksi Sagu Distrik Tomu, Erna Wati Kinder, mengungkapkan bahwa pengolahan sagu di wilayahnya masih dilakukan secara manual. Dia berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan berupa fasilitas produksi yang lebih modern.
Selain itu, kata dia, saat ini rumah produksi sagu masih berstatus pinjam dan belum memiliki fasilitas memadai. Pihaknya pun berharap ada dukungan dari pemerintah dan instansi terkait untuk mendirikan satu unit rumah produksi sagu yang lebih layak.

Lebih lanjut, Erna menyebut bahwa pendapatan dari hasil produksi sagu di Distrik Tomu berkisar antara Rp4 juta hingga Rp5 juta per bulan. Dengan dukungan yang lebih baik, dia optimistis hasil produksi sagu dapat meningkat dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat setempat. (*/red)






