MANOKWARI, Linkpapua.com – Lintas komponen di Papua Barat melakukan penanaman 1.000 mangrove di pesisir Pantai Sowi, Manokwari, Jumat (26/7/2024). Gerakan reboisasi ini dilaksanakan dalam rangka Hari Mangrove Sedunia dan HUT Pramuka.
Ketua Panitia Silas AN Kapisa melaporkan bahwa gerakan Pramuka merupakan wadah pembinaan generasi muda Indonesia yang dipercaya pemerintah untuk melaksanakan pendidikan karakter.
“Gerakan Pramuka diharapkan mampu meningkatkan keterampilan, ilmu pengetahuan, disiplin, kuat fisik dan mental kasih terhadap sesama dan mencintai lingkungan. Salah satunya sore hari ini kita akan menanam 1.000 mangrove,” ujar Silas.
Puncak peringatan Hari Pramuka akan digelar pada 14 Agustus 2024. Sebagai rangkaian Hari Pramuka, dilakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat.
“Di antaranya yaitu pembersihan lingkungan, pengobatan masal, reboisasi sepanjang pesisir penanaman mangrove,” katanya.
Adapun peringatan Hari Mangrove Sedunia jatuh pada hari ini 26 Juli 2024. Hari Mangrove kata Silas, adalah momentum untuk merenungkan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem mangrove.
“Karena mangrove adalah benteng alam yang melindungi kita dari abrasi, tsunami dan intrusi air laut. Mangrove juga menjadi habitat bagi bermacam biota laut, sebagai penyimpanan karbon dan sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir. Dan hari ini dari slSabang sampai Merauke menanam mangrove,” kata Silas.
Silas melaporkan bahwa yang terlibat dalam gerakan ini yakni unsur TNI, Polri, Pramuka, Forkopimda Papua Barat dan Kabupaten Manokwari. Ada pula pimpinan satuan karya wira kartika, UKM UNIPA, dan berbagai komponen masyarakat.
Sementara itu Pj Gubernur Papua Barat Ali Bahan Temongmere menyampaikan pentingnya reboisasi penanaman mangrove. Kata Ali Baham, mangrove yang ditanam akan berdampak besar dalam kehidupan umat manusia.
“Mangrove menjadi habitat makhluk hidup, menjadi penahan air, sumber oksigen, menjaga keseimbangan ekosistem. Mungkin kita tidak merasakan dampaknya secara langsung sekarang karena untuk tumbuh besar membutuhkan waktu, tapi anak cucu kita yang kelak merasakan manfaatnya,” ujar Ali Baham.
Ali Baham juga menyampaikan bahwa Provinsi Papua Barat merupakan salah satu provinsi konservasi. Hal itu dikarenakan Papua Barat kaya akan alam yang begitu indah dan mampu memastikan kesehatan ekosistem yang menakjubkan.
Selain memiliki hutan yang luas Ali Baham menuturkan bahwa Papua Barat memiliki keanekaragaman hayati laut.
Menurutnya mangrove sangat penting terutama bagi masyarakat pesisir pantai. Karena dinsitulah mata pencaharian mereka. Ikan-ikan, kepiting, serta hasil tangkapan lainnya yang menjadi sumber pendapatan masyarakat.
“Untuk itu mari kita menanam mangrove dan kita jaga kelestarian mangrove kita agar keindahan dan kelestarian mangrove di Papua Barat tetap terjaga,” imbuhnya.(LP14/Red)