MANOKWARI, Linkpapua.com– Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat Prof Charlie Dany Heatubun mengatakan, DASI BRIDA tak menemui banyak kendala dalam pengoperasiannya. Sebab, Pemprov Papua Barat telah memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk mengendalikan terobosan itu.
“Jadi kami tidak menggunakan jasa atau pihak ketiga. Ini dibuat oleh teman-teman yang mengikuti Pim 3, dan Pim 4 mereka langsung diminta untuk membuat aplikasi, diminta untuk membuat data base dan proses-proses lainnya,” terang Prof Charlie usai Peluncuran Aplikasi Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) di Hotel Mansinam Beach, Senin (22/1/2024).
Charlie berharap aplikasi BRIDA ini dapat terintegrasi dengan semua OPD yang ada di Papua Barat. Sehingga seluruh dokumen tentang birokrasi terakomodir dalam aplikasi BRIDA.
“Sehingga dalam hal penyediaan data informasi untuk kepentingan perencanaan pembangunan, maupun untuk evaluasi kinerja itu semua bisa berbasis pada aplikasi BRIDA ini. Bahkan termasuk semua karya ilmiah dari para pejabat akan terbukti di aplikasi ini”, jelasnya.
Ia mengungkapkan keinginannya agar aplikasi ini dapat menjadi pusat informasi untuk semua yang terkait tentang Papua dan Papua Barat. Termasuk dalam mendata lingkungan dan populasi biota laut di Papua Barat.
Ia mencontohkan, sebelumnya populasi hiu belimbing di Raja Ampat itu banyak. Tetapi beberapa tahun terakhir ini populasi hiu belimbing tidak ditemukan lagi.
“Sirip hiu belimbing itu diburu, untuk kepentingan ekspor, sehingga populasinya menurun drastis,” katanya.
Ia menuturkan bahwa saat ini mereka bekerja sama dengan Consortium Internasional untuk mendatangkan telur-telur hiu belimbing ke Raja Ampat.
“Telurnya akan ditetaskan, kemudian dibesarkan, lalu akan dilepaskan di perairan”, imbuhnya. (LP12/red)