MANOKWARI, linkpapua.com-Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere meluncurkan program penerbangan subsidi angkutan udara perintis rute Manokwari, di Kantor UPBU Kelas II Rendani, Senin (15/1/2024). Ali Baham berharap dengan penerbangan subsidi ini akan membantu menekan tingginya biaya transportasi udara di Papua Barat.
“Program ini sangat membantu kesulitan yang ada pada kita di Papua Barat. Bukan hanya soal jangkauan transportasi ke daerah-daerah terisolir tetapi juga membantu menekan biaya yang tinggi,” terang Ali Baham saat memberi sambutan.
Ia mengaku bangga program ini bisa direalisasikan. Ali Baham berterima kasih kepada semua pihak yang telah ikut dalam kolaborasi program tersebut.
Ada 12 rute untuk penerbangan perintis ini. Yaitu, Manokwari, Kebar, Merdey, Numfor, Biak, Kambuaya, Babo, Anggi, Wasior, Teminabuan, Bintuni, Ransiki, dandan Ayawasi.
Dikatakan Ali Baham, ada beberapa kesulitan yang terjadi di Papua Barat. Salah satunya kemahalan biaya trasnport. Baik itu transportasi darat, transportasi laut, maupun udara.
Dalam penerbangan perintis, ada kekhususan untuk jalur-jalur yang tidak dimasukki oleh pesawat reguler. Maka dari itu di tahun 2024 ini, untuk bisa mengoptimalkan penggunaan pesawat ini, pemerintah juga harus bisa menggunakan pesawat tersebut.
“Tentunya, selain kapal cepat, ada juga penerbangan yang bisa di pilih untuk perjalanan kita”, jelasnya.
Ali Baham berharap, Selasa besok penerbangan perintis ini juga sudah bisa digunakan untuk kunjungan kerja pemerintah.
“Besok, Selasa (16/1/2024) Pj Gubernur dan Forkopimda akan berkunjung ke Wondama. Kami akan kembali hari Rabu (17/1/2024). Dan setelah itu kami akan ke Bintuni (25/1/2024), kalau bisa jadwal di dua tempat ini saya minta hari ini. Sebenarnya hari ini bisa kita naik, tapi sudah ada kegiatan hari Senin yang terjadwal” paparnya.
Ada dua pesawat Susi Air yang disediakan untuk penerbangan perintis tersebut. Ali Baham berharap agar maintenancenya bagus dan terjaga baik.
Ali Baham juga mengingatkan agar program ini bisa menjangkau lebih luas ke daerah. Sebab masyarakat sangat membutuhkan penerbangan subsidi. Termasuk perlunya dipikirkan bagaimana ke depan ada transportasi subsidi angkutan darat.
“Seperti halnya di Pegunungan Arfak. Karena mereka harus mengangkut atau mendistribusikan barang ke Pegaf, dan biaya transportnya sangat mahal. Oleh karena itu kita juga harus memikirkan transportasi subsidi untuk angkutan darat, karena subsidi angkutan udara perintis ini dari kementerian,” harapnya. (LP12/red) .