MANOKWARI, linkpapua.com– Tokoh Masyarakat Kepulauan Yapen dan Serui di Manokwari, Ruben Bonay mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi berbagai isu yang berpotensi memecah belah. Menurutnya, menjelang Natal dan Pemilu 2024, isu-isu berbau SARA sangat rentan diembuskan.
“Kami percaya masyarakat di Manokwari secara khusus maupun Papua Barat secara umum, tidak terprovokasi dengan isu SARA yang memecah belah persatuan dan kesatuan,” kata Ruben Bonay, Selasa (28/11/2023).
Ruben mengatakan, kerukunan umat berama diantara sesama orang asli Papua dan masyarakat Nusantara yang hidup di Manokwari selama ini terjalin baik. Hubungan itu selalu mengacu pada semboyan Satu Tungku Tiga Batu dari Daerah Fakfak dan Kaimana.
“Umat beragama di Manokwari sudah terikat dengan Semboyan satu Tungku Tiga Batu sehingga kami meyakini semboyan itu masih dipegang hingga saat ini dan menjadi perekat hubungan antara suku dan agama,” kata Bonay.
Dia meminta agar menghadapi Perayaan Natal 25 Desember bagi umat Kristiani, toleransi antara umat beragama terus di pupuk.
“Jangan terpengaruh dengan situasi kemarin yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara,” harapnya.
Dia meminta agar situasi damai selama ini terus dijaga demi terciptanya Pemilu 2024 yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Kita boleh berbeda pilihan, tetapi jangan sampai perbedaan politik memecah bela kerukunan yang sudah dijaga dengan baik selama ini,” ucapnya
Ruben juga meminta agar Masyarakat Asli Papua menghadapi 1 Desember 2023, momentum perayaan Kemerdekaan Papua, dibawa dalam doa oleh setiap individu.
“Jangan membuat hal yang mengganggu ketertiban masyarakat, mari kita bawa dalam doa bagi setiap orang Papua,” ucapnya. (LP2/red)