MANSEL,linkpapua.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat Bersama KPU Manokwari Selatan melakukan sosialisasi Pemilu 2024 untuk pemilih pemula di SMA Negeri 1 Ransiki, Senin (16/10/2023). Sosialisasi ini dikemas dalam kegiatan Goes to School.
Endang Wulansari, anggota KPU Provinsi Papua Barat, mengatakan, sosialisasi di kalangan pemilih pemula sangat penting. Mereka perlu diberikan pemahaman untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilu mendatang.
“Materi yang diberikan kepada mereka berkaitan dengan pemahaman tentang tahapan Pemilu, proses Pemilu dan daerah pemilihan. Selain itu, mereka juga diberikan pemahaman tentang jumlah kursi. Mereka harus didorong untuk menggunakan hak pilihnya lewat pemahaman itu,” terang Endang Wulansari.
Menurutnya, sosialisasi diharapkan bisa menyasar semua sekolah di Mansel. Remcananya, setelah SMA Negeri 1 Ransiki, sosialisasi akan dilalsanakan di SMA Oransbari.
“Sosialisasi kita lakukan dengan santai. Sebagai pemilih pemula, adik-adik tidak tertekan. Artinya kita berikan materi santai tapi pasti, untuk mereka bisa memahami tentang Pemilu dan sistem Pemilu,” jelasnya.
Dijelaskan Endang, pemilih pemilu sangat menentukan tingkat partisipasi di Pemilu. Sebab jumlah mereka cukup besar
Pemilih pemula hari ini lanjut Endang, menjadi penentu pemimpin masa depan bangsa. Terutama pemimpin di Kabupaten Manokwari Selatan.
“Dengan itu, kita berharap agar pemilih pemula menggunakan hak pilih mereka pada hari pemilu 2024 nantinya jangan golput,” jelasnya.
Sementara itu, Nurhayati, Guru SMA Negeri 1 Ransiki menyampaikan apresiasi kepada KPU Provinsi Papua Barat dan KPU Kabupaten Manokwari Selatan yang sudah hadir memberikan materi sosialisasi kepada siswa yang menjadi pemilih pemula. Berkaitan dengan itu, di SMAN 1 Ransiki kata dia, ada program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Program ini berkaitan dengan suara demokrasi mengarah kepada pemilihan umum untuk mengajarkan siswa-siswi agar mampu merefleksikan makna dan memahami implementasi demokrasi dalam lingkup organisasi sekolah maupun kondisi sebenarnya di lingkungan masyarakat atau dunia kerja.
“Nah, untuk memaknai implementasi demokrasi dalam lingkup organisasi sekolah, contohnya kemarin kami melakukan pemilihan ketua “OSIS” sebagai sarana mengajarkan kepada siswa-siswi untuk mengimplementasikan itu,” tutupnya. (LP11/red)