MANOKWARI, Linkpapua.com – Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengungkapkan, saat ini ada 100 orang pemuda Bintuni yang bekerja di proyek smelter Weda, Kabupaten Halmahera Selatan. Mereka adalah putra-putra terbaik yang kelak disiapkan untuk membangun Bintuni di masa depan.
“Ada juga yang bekerja di Brunai Darussalam sekitar 20 orang, dan Batam. Mereka ini memiliki keahlian khusus yang telah kita persiapkan,” ungkap Kasihiw, Kamis (12/10/2023).
Menurutnya, mereka dipersiapkan bekerja hingga batas waktu yang sudah disepakati. Jika proyek sudah selesai dan ingin kembali, maka bisa diplot lagi di proyek lainnya.
Kasihiw juga berharap, jika perusahaan sudah beroperasi di Teluk Bintuni, tenaga – tenaga lokal bisa dipekerjakan. Saat ini Teluk Bintuni sudah menyiapkan tenaga lokal semi skill.
“Kalau hight skill ya silakan dari luar, tapi yang semi skill yang bekerja untuk model – model pemasangan seperti riger, pekerja lepas pantai, skapholder, walder, electrical sudah kita siapkan. 1.400 anak Teluk Bintuni sudah siap”, jelasnya.
Sehingga ia berharap adanya dukungan dari pemerintah Papua Barat. Kata Kasihiw, anak anak ini membutuhkan support kuat dari pemerintah agar bisa berkembang lebih cepat.
“Saat ini juga Pemerintah Teluk Bintuni sedang menyiapkan dan untuk mengantisipasi Genting Oil kawasan industri dan yang sekarang LNG Tangguh,” imbuhnya.
Mudahkan Birokrasi Perizinan
Kasihiw berjanji, demi memperbaiki iklim investasi di Teluk Bintuni, pemda akan mempermudah birokrasi perizinan bagi investor. Hanya saja ini butuh kolaborasi dengan pusat.
“Seperti misalnya AMDAL itu adalah proyek pusat. Pemerintah daerah mendukung. Tugas kami menyiapkan lahan serta mengorganisir masyarakat untuk segala yang berkaitan dengan AMDAL,” jelasnya.
“Kita butuh ada investasi masuk. Bintuni sebagai kawasan industri sudah menyiapkan diri untuk menerima investasi”, tuturnya.
Dengan begitu dapat menghadirkan lapangan kerja yang besar, penerimaan daerah, penerimaan nasional dan ada kompensasi bagi masyarakat. (LP12/red)