MANOKWARI, LinkPapua.com – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, memimpin High-Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Papua Barat, Selasa (12/9/2023).
Pertemuan yang digelar di Swiss Belhotel Manokwari ini dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat, Kepala BPS Papua Barat, serta pimpinan-pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat. Selain itu, kepala daerah dari seluruh Papua Barat juga turut berpartisipasi dalam pertemuan ini secara virtual.
Waterpauw, yang juga menjabat sebagai Ketua TPID Papua Barat, mengungkapkan keprihatinannya terkait fakta bahwa Papua Barat saat ini masih masuk dalam 10 besar daerah dengan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia.
“Papua Barat masih menjadi daerah dengan angka inflasi yang cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan rapat bersama yang dipimpin Presiden (Joko Widodo), tentu ini memprihatinkan. Inflasi berbanding lurus dengan angka kemiskinan dan stunting. Untuk menekan angkat stunting perlu upaya bersama semua pihak termasuk sektor swasta,” ungkap Waterpauw.
Waterpauw juga mengajak para kepala daerah mengoptimalkan lahan yang ada di wilayah masing-masing dengan menanam jenis pangan lokal. Ini dianggap sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi krisis pangan di masa depan.
“Kepala-kepala daerah harus kerahkan masyarakat untuk gencarkan menanam padi atau pangan lokal. Ini penting jika terjadi krisis pangan setidaknya potensi lokal kita sudah siap. Manfaatkan setiap lahan yang ada. Masyarakat juga harus mengubah cara berpikir, jangan selalu berharap ke pemerintah daerah, harus mandiri,” ucapnya.
BPS Papua Barat sebelumnya mencatat gabungan dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Papua Barat Agustus 2023 mengalami inflasi year on year (yoy) 4,40 persen dengan IHK 115,87. (LP3/Red)