MANOKWARI, LinkPapua.com – Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Papua Barat melaksanakan Validasi Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2023 di Oriestom Bay Hotel, Senin (21/8/2023).
Ketua panitia pelaksanaan kegiatan, Iriansyah, dalam laporannya mengatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan tiap tahunnya oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) dan Dinas Kelautan Perikanan Papua Barat.
“Yang menarik kegiatan di tahun ini adalah kita melaksanakan kegiatan validasi data perikanan tangkap untuk dua provinsi, yaitu Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Provinsi Papua Barat telah dibagi menjadi dua provinsi,” kata Iriansyah.
Peserta dalam kegiatan ini adalah validator kabupaten/kota yang berasal dari enam kabupaten/kota di Papua Barat dan enam kabupaten/kota di Papua Barat Daya. Adapun anggaran yang digunakan dalam kegiatan ini berasal dari APBN DJPT Satker Dinas Kelautan Perikanan Papua Barat dan didukung penuh Dinas Kelautan dan Perikanan Papua Barat Bidang Perikanan Tangkap.
Tujuan dari diselenggarakan kegiatan ini untuk memvalidasikan data perikanan tangkap semester 1 tahun 2023 di dua provinsi yaitu Papua Barat dan Papua Barat Daya. Selain itu, untuk memberi pelatihan kepada petugas yang baru dan lebih memperkuat pemahaman petugas yang lama.
“Kami selaku panitia mengucapkan selamat datang kepada validator dan enumerator kabupaten/kota dan kami juga berharap kepada Bapak-Ibu dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk dapat menyerap sebanyak-banyaknya materi yang diberikan oleh Bapak-Ibu narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang hadir bersama kita di saat ini,” tutup Iriansyah.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan Papua Barat, Jacobus Ayomi, mengatakan pembangunan khususnya pada sektor kelautan dan perikanan akan terarah dan terukur dengan ketersediaan data dan informasi yang valid dan akurat. Hal tersebut dapat terwujud hanya dengan keseriusan kita dalam melaksanakan pencatatan di lapangan.
“Hal ini tentu saja tidak lepas dari peran Bapak-Ibu enumerator data statistik perikanan tangkap dari kabupaten/kota yang hadir pada saat ini,” kata Ayomi.
Menurutnya, sumber daya ikan sebagai bagian kekayaan bangsa Indonesia perlu dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat, dengan mengusahakannya secara berdaya guna dan berhasil guna serta selalu memperhatikan kelestariannya.
“Pemanfaatan sumber daya perikanan yang memperhatikan kelestarian sumber daya ikan tentu tidak akan terwujud tanpa adanya data yang akurat,” lanjut Ayomi.
Menurutnya, kebijakan penangkapan ikan terukur yang digaungkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, bermuara pada pembatasan penangkapan ikan dengan penerapan sistem kuota.
“Sistem kuota ini pun tidak dapat kita jalankan bila data dan informasi perikanan tangkap di kabupaten/kota tidak tersedia, dan bahkan bila data tersebut tidak valid tentu akan menjadi permasalahan di kemudian hari,” terang Ayomi.
Dirinya menekankan kehadiran data dan informasi yang valid dan akurat akan sangat menunjang arah pembangunan khususnya di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Saya berharap kegiatan ini dapat dimaksimalkan untuk menyelaraskan data-data dari kabupaten/kota di Papua Barat dan Papua Barat Daya agar data-data yang dihasilkan adalah data yang benar-benar valid dan akurat sesuai dengan keadaan di lapangan,” pungkas Ayomi seraya berharap peserta yang mengikuti enumerator data statistik perikanan tangkap dari kabupaten/kota dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk dapat menyerap sebanyak-banyaknya materi yang diberikan narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang hadir pada kesempatan ini.
Kepada validator Papua Barat, ia berpesan dapat melakukan validasi data dengan baik dan benar. Bila ada data yang dirasa tidak wajar bisa langsung ditanyakan kepada enumeratornya agar data yang dihasilkan benar-benar valid dan akurat. (LP2/Red)