Manokwari,Linkpapuabarat.com-Sejumlah lembaga pemerintah dan swasta akan mengeroyok pengembangan sejumlah komoditas unggulan di Provinsi Papua Barat.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Papua Barat, Charlie Heatubun, Kamis (12/11) menyebutkan bahwa Pemprov Papua Barat sedang membentuk satuan tugas untuk mengoptimalkan pengembangan komoditas unggulan itu.
“Sesuai hasil Deklarasi Manokwari pada konferensi internasional tahun 2018 lalu ada lima komoditas harus didorong pengembangannya yaitu kakao, pala, kopi, rumput laut, dan kelapa dalam, termasuk ekowisata,” kata Charlie.
Menurutnya draft atau rancangan surat keputusan (SK) ada. Diharapkan dalam waktu dekat SK terbit agar Satgas segera bekerja.
Charlie mengutarakan, stuktur Satgas cukup lengkap meliputi perwakilan dari pemerintah daerah, lembaga vertikal, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, hingga petani.
“Satgas ini nanti tugasnya seperti tim sukses. Akan mengawal pengembangan komoditas unggulan Papua Barat dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Dia menekankan bahwa, kerja Satgas fokus pada lima komoditas unggulan Papua Barat. Hal itu mengacu pada keputusan gubernur.
“Fokus disitu, sehingga tidak buang energi untuk komoditas lain. Itu sudah keputusan gubernur, karena nanti menyangkut kebijakan anggaran dan lain-lain,” sebutnya.
Lima komoditas nondevorestasi ini masuk dalam program pertumbuhan ekonomi hijau pada skema pembangunan berkelanjutan di Papua Barat.
Selain pemerintah daerah, dukungan anggaran juga diberikan pusat melalui Kementerian Pertanian serta Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah tertinggal (PDTT).
Donatur Internasional dalam kurun waktu tiga tahun terakhir pun terlibat dalam pengembangan komoditas tersebut. Lembaga itu dibiayai pemerintah Kerajaan Inggris.
Pengembangan lima komoditas tersebut saat ini sedang berlangsung, bahkan sudah berproduksi dan dikirim ke pasar domestik dan global. (LPB1/red)