28.5 C
Manokwari
Rabu, Juni 4, 2025
28.5 C
Manokwari
More

    Aktivis Papua Barat: Penembakan Hewan Konservasi Tanpa Izin Tindakan Terorisme

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Markus Fatem, aktivis dari BMP21 Papua Barat, mengemukakan pandangan tajam terkait serentetan insiden penembakan liar terhadap hewan-hewan konservasi tanpa melalui prosedur resmi penggunaan senjata api di wilayah konservasi.

    Menurutnya, tindakan ini tidak hanya keliru, tetapi juga mengandung dimensi hukum yang sangat serius. Fatem bahkan berani menyebutkan tindakan semacam ini sebenarnya dapat dikategorikan sebagai perbuatan terorisme di tanah Papua.

    “Tembak hewan konservasi, seperti rusa, burung cenderawasih tanpa izin administrasi operasional itu termasuk tindakan terorisme. Sebab, mengancam kehidupan makhluk hidup,” kata Fatem dalam rilis yang diterima LinkPapua.com, Rabu (16/8/2023).

    Baca juga:  Pj Gubernur Sentil Raihan WTP Papua Barat: Tapi Jika Program Tak Sentuh Rakyat, Kosong Itu Semua!

    Markus pun mendorong Pemprov Papua Barat untuk segera menertibkan peredaran senjata api ilegal. Langkah ini diharapkan dapat diwujudkan melalui penerbitan Perdasi dan Perdasus yang berkaitan dengan perlindungan hewan dan kawasan konservasi di Papua Barat.

    “Konservasi itu sangat penting untuk kehidupan berkelanjutan dalam proses-proses kehidupan makhluk hidup. Untuk itu sampai saat ini saya terus memantau keberadaan hewan endemik khas Papua di kawasan Taman Konservasi Alam Papua Barat,” ujarnya.

    Markus mengingatkan ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian alam. Namun, hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari Pemprov Papua Barat, MRP Papua Barat, atau DPR Papua Barat dalam mengeluarkan kebijakan yang jelas terkait perlindungan hewan dan kawasan konservasi.

    Baca juga:  Musdalub Partai Hanura PB: Albertina Mansim Menguat Gantikan Jhon Asmuruf

    “Katanya Papua adalah provinsi penghasil hewan langka di dunia, maka kita harus jaga. Jangan label provinsi konservasi yang sudah bergema di dunia internasional itu hanya menjadi slogan biasa dan menjadi lahan korupsi bagi kepentingan para elite koruptor semata,” kata Fatem yang juga Ketua KKP Yayasan Konservasi Alam Papua Barat.

    Fatem menjelaskan upaya utama dalam bidang konservasi saat ini adalah melindungi dan memelihara hutan alam serta spesies hewan langka yang merupakan ciri khas asli Papua. Dalam satu dekade terakhir, banyak spesies endemik ini terancam punah akibat aktivitas manusia, terutama pemburuan.

    Baca juga:  Sejumlah PJU Polresta Manokwari Resmi Berganti, Ini Nama-namanya

    “Pokok kerja konservasi adalah perlindungan, pemanfaatan, dan pengawetan terhadap hutan alam dan hewan-hewan langka yang bersifat endemik, salah satunya rusa dan burung cenderawasih yang terancam punah. Nah, semua ini terjadi akibat manusia yang terus saja memburu dan membunuhnya tanpa menghormati hak asasi atas kehidupan makhluk hidup,” ucapnya. (*/Red)

    Latest articles

    Satgas Damai Cartenz Serahkan Tersangka Iyoktogi Telenggen ke Kejaksaan

    0
    WAMENA, LinkPapua.com – Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025 menyerahkan tersangka kasus pembunuhan berencana, Iyoktogi Telenggen alias Upinip Kogoya, ke Kejaksaan Negeri (Kejari)...

    More like this

    Satgas Damai Cartenz Serahkan Tersangka Iyoktogi Telenggen ke Kejaksaan

    WAMENA, LinkPapua.com – Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025 menyerahkan tersangka kasus pembunuhan...

    Tangkal Inflasi, Pemprov Papua Barat Bagikan Bibit Cabai dan Buah-buahan

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemprov Papua Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan membagikan 1.000 bibit cabai...

    Jelang Iduladha, Pemprov Papua Barat Gelar Lagi Gerakan Pangan Murah

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Menjelang Lebaran Iduladha 1446 H/2025 M, Pemprov Papua Barat kembali menggelar...