WAISAI, Linkpapua.com—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Raja Ampat, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian membekali sebanyak 20 petani dengan pengetahuan produksi sagu berkualitas.
Peningkatan kemampuan petani tersebut, lebih diarahkan kepada kegiatan off farm (pasca produksi). Dengan harapan, sagu dapat dikelola menjadi ragam bahan pangan yang bernilai ekonomis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Walujo B.Hugo mengatakan, pelantihan yang dilaksanakan kali ini menyasar para petani di 4 kampung, dan berasal dari Distrik Distrik Waigeo Selatan, Salawati Tengah, Tiplol, Mayalibit, dan Teluk Mayalibit.
“Seperti hal kelapa, bisa dioleh menjadi virgin coconut oil dan kopra. Sagu juga bisa diolah menjadi bahan makanan yang bisa menambah uang belanja petani,” ujarnya, Selasa (4/7/2023).
Bahan baku sagu, sebut Walujo, cukup banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia bagian timur, termasuk di kabupaten Raja Ampat.
Dengan peningkatan kapasitas SDM ini, pemkab Raja Ampat berharap petani mampu memproduksi berbagai produk turunan sagu sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
“Pelatihan ini dapat mendukung strategi pengembangan di masa off farm. Ini diawali dengan perbaikan teknologi pengolahan untuk mendukung pengembangan industri sagu yang ada saat ini,” terangnya.
Walujo menambahkan, kegiatan pelatihan ini merupakan rangkaian dari program dinas dalam rangka pemetaan potensi unggulan daerah.
“Termasuk potensi komoditas lokal sehingga akan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendir,” tutupnya.
Kegiatan peningkatan pengetahuan petani sagu, ini turu menghadirkan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ir. Abdull Wahab Sangaji, serta Instruktur Processing BPVP Sorong, Abdull Rajab. (LP10/Red)