MANOKWARI, Linkpapua.com—Ruas jalan yang menghubungkan Kampung Merpioba-kampung lama Amber di Distrik Warmare, kini mulai dikerjakan. Ruas jalan sepanjang lebih dari satu kilo meter itu diharapkan bisa mendukung mobilitas masyarakat.
“Kalau orang Mokwam bisa naik mobil, Kwau juga bisa, maka orang Amber juga harus bisa. Kita saling mendukung,” kata Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor saat menghadiri prosesi adat dan pemotongan pita sebagai pertanda dimulainya pekerjaan ruas jalan Merpioba-Amber, Rabu (21/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Wonggor kembali berpesan kepada masyarakat kampung supaya ikut mendukung semua proses pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dirinya meminta, masyarkat tidak melakukan tindakan-tindakan yang justru akan menghambat pekerjaan jalan tersebut.
“Saya kasih contoh, saat kita buka ruas jalan di Indabri, pada saat sudah mulai berjalan tetapi beberapa kali terjadi pemalangan. Kita sudah sibuk urus kiri-kanan untuk perjuangkan itu. Tapi kok ada yang masih palang. Kita capek kalau seperti itu, jadi saya berharap pengalaman ini tidak boleh ada di sini,” ucapnya.
Komitmen masyarakat kampung, sebut Wonggor dapat diandalkan, dalam mendukung pekerjaan jalanan yang ada. Sebab sudah dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang melibatkan masyarakat kampung dan para pemilik ulayat di wilayah yang akan dilintasi ruas jalan.
“Jadi pertemuan itu untuk menampung aspirasi supaya bisa ditindaklanjuti. Kalau ada reaksi segera muncul, kalau jalan sudah buka tidak boleh ada reaksi. Kepala kampung sudah hadir hari ini mewakili pemilik ulayat, ini kami senang,” tuturnya.
Wonggor menegaskan, penganggaran sebuah pekerjaan oleh pemerintah, itu tidak sialokasikan untuk biaya ganti rugi. Jadi masyarakat tidak boleh menuntut secara berlebihan terkait pelaksanaan proyek jalan ruas Merpioba-Amber.
“Tidak ada uang ganti rugi, maka satu rupiah pun jangan kurang dari jalan ini. Kalau kurang maka volume pekerjaan juga akan dikurangi. Jalan ini butuh material pasir, bicara baik-baik lihat tempat yang mana bisa diambil biar tidak ada masalah,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota DPRPB Jerkius Saiba menyampaikan harapkan yang sama. Agar tidak ada hambatan dalam proses pengerjaan ruas jalan tersebut.
“Kami perjuangkan aspirasi ini dilakukan dsungguh-sungguh sehingga aspirasi bisa dijawab di beberapa tempat. Jadi diharapkan dukungan masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, masyarakat juga menyampaikan apirasi berkaitan dengan pekerjaan ruas jalan ini mesti sampai dengan pengaspalan. Meminta dibangunkan sarana air bersih, serta perlunya menyiagakan alat berat di di titik-titik rawan longsor terutama pada saat proses pekerjaan sedang berlangsung.
Prosesi adat dan acara potogan ini turut dihadiri perwakilan Distrik Warmare, kepala Kampung Mokwam, kampung Amber, kampung Manukbey, dan kampung Asarbey. (LP2/Red)