BINTUNI,Linkpapua.com – Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw meletakan baru pertama pembangunan gedung Rumah Sakit Pratama Babo Raya di Kampung Irarutu, Dusun Nusi, Distrik Babo, Selasa (9/5/2023). Kasihiw menegaskan, RS Babo adalah proyek yang menjadi kampanyenya dahulu.
“Pembangunan RS Babo Raya ini adalah jawaban atas janji kampanye saya ketika mencalonkan diri sebagai bupati. Ini adalah proyek strategis daerah, sekaligus jawaban dari aspirasi masyarakat,” ujar Kasihiw di sela sela peletakan batu pertama.
Dijelaskan Kasihiw, selain RS, ia masih punya satu janji yakni pemekaran Babo Raya. Menurutnya, proses pemekaran sudah sampai pada tahap penyiapan dokumen kajian mengenai kelayakan Kabupaten Babo Raya.
“Namun karena pemerintah pusat masih melakukan moratorium sehingga untuk pemekaran Kabupaten Babo Raya belum bisa terealisasi,” jelasnya.
Meskipun demikian, Bupati mengatakan telah berusaha untuk menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah pusat. Saat ini tim kajian pemekaran Babo Raya sedang bekerja.
Bupati Kasihiw Berharap kontraktor dan pengawas agar secepatnya melakukan progres pada RS. Ia menegaskan, terkait pelepasan lahan sudah diselesaikan dengan pemilik hak ulayat.
Kasihiw berharap masyarakat Babo dapat membantu pemerintah dengan memberikan dukungan. Ia pun menyatakan siap mendengar jika ada keluhan dari warga.
“Saya pesan kontraktor libatkan masyarakat yang sekiranya mereka bisa kerja, setidaknya ada tetesan atau serpihan untuk masyarakat,” katanya.
Pembangunan Rumah Sakit Pratama Babo Raya menurut Kepala Dinas Kesehatan Frangki D Mobilala, menggunakan anggaran APBN bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023. Lahan rumah sakit dibangun di atas tanah seluas 2 hektar yang pada tahap awal akan dibangun gedung dan kantor utama, ruang rawat inap, ruang radiologi dan poli spesialis dengan total anggaran sebesar Rp70 miliar yang diperuntukan bangunan konstruksi, pengadaan prasarana dan peralatan kesehatan.
“Untuk pembangunan konstruksi sebesar Rp 49 Miliar, Alkes Rp 15 Miliar dan prasarana lainya sebesar Rp 6 Miliar,” kata Mobilala.
Menyambut pembangunan Rumah Sakit Pratama ini, salah satu tokoh agama Aris Tarkus Maidepa bersuka cita serta sangat mendukung pemerintah karena telah menghadirkan sarana prasaan kesehatan yang lebih baik lagi.
Pasalnya kehadiran Rumah Sakit Pratama ini dapat memperpendek kendali pelayanan kesehatan di Babo Raya, khususnya untuk distrik-distrik sekitar yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh dan berjam-jam menuju Rumah Sakit Umum Daerah di wilayah Kota Kilo 7.
“Selama ini kalau ada yang sakit cukup parah kita bawa ke Kota, dengan menggunakan speed atau longboat membutuhkan waktu lama, itupun kalau cuaca baik, kalau buruk tidak bisa,” kata Aris.
Ia berharap pembangunan Rumah Sakit ini bisa segera dirampungkan sehingga awal tahun 2024 bisa segera di gunakan masyarakat. (LP5/red)